Kemenpora Gelar KIE di Surabaya: Tegaskan Peran Penting Suporter dalam Industri Olahraga

Acara ini merupakan implementasi amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN), yang menegaskan hak dan kewajiban suporter.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiperbarui 10 September 2025, 22:48 WIB
Kemenpora menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) suporter sepak bola bertema "Suporter Cerdas, Tim Berkualitas" di Hotel Grand Whiz, Surabaya, Selasa (9/9/2025) sore. (Dok. Kemenpora)

Bola.com, Surabaya - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menegaskan pentingnya peran suporter dalam pengembangan industri olahraga tanah air.

Hal ini diwujudkan lewat kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) suporter sepak bola bertema "Suporter Cerdas, Tim Berkualitas" yang digelar Kemenpora di Hotel Grand Whiz, Surabaya, Selasa (9/9/2025) sore.

Advertisement

Acara ini merupakan implementasi amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN), yang menegaskan hak dan kewajiban suporter.

Suporter berhak mendapatkan perlindungan hukum, jaminan keselamatan, pembinaan, hingga kesempatan memiliki saham klub. Sementara di sisi lain, mereka juga wajib terdaftar dalam organisasi resmi dan menjaga ketertiban.

Tenaga Ahli Menpora Bidang Hubungan Antar Lembaga, Raden Slamet Santoso, menekankan suporter adalah energi penting dalam ekosistem olahraga.

“Suporter adalah jantung dan jiwa dari setiap tim. Mereka membakar semangat para atlet dan menjadi bagian tak terpisahkan dari industri olahraga,” ujar Slamet saat membuka acara.

 
 

Ruang Aspirasi dan Komunikasi

Kemenpora menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) suporter sepak bola bertema "Suporter Cerdas, Tim Berkualitas" di Hotel Grand Whiz, Surabaya, Selasa (9/9/2025) sore. (Dok. Kemenpora)

Menurut Slamet yang juga merupakan perwira berpangkat brigadir jenderal polisi, kegiatan KIE yang sudah berjalan di tujuh daerah ini menjadi jembatan komunikasi dua arah antara pengelola liga, klub, dan suporter.

Selain memberi ruang aspirasi, Kemenpora juga berkomitmen menyediakan informasi yang transparan serta edukasi tentang etika dan aturan dalam mendukung tim.

“Melalui acara ini kita berupaya menciptakan panduan komprehensif yang bisa memicu perubahan perilaku suporter, dari yang destruktif menjadi konstruktif,” ujar Slamet.

Dalam forum tersebut, Kemenpora turut menghadirkan perwakilan Bonek, pendukung setia Persebaya Surabaya, serta Manager of Fans Relation Persebaya, Alex Tualeka. Alex menyebut kegiatan ini penting sebagai ruang komunikasi antara suporter dan federasi.

“Ini jembatan bagi kami untuk menyampaikan aspirasi, salah satunya soal larangan suporter away. Harapannya kegiatan ini berkelanjutan dan bisa memberi solusi nyata,” ungkap Alex.

Asisten Deputi Olahraga Profesional Kemenpora, Yusuf Suparman, menegaskan pentingnya peran suporter. Ia mengapresiasi gagasan-gagasan kreatif dari Bonek yang dinilai mampu memberi kontribusi besar.

“Saya yakin suporter punya peran besar untuk mendukung perkembangan industri olahraga Indonesia. Hasil diskusi di tujuh daerah ini akan kami laporkan langsung kepada Menpora,” ujar Yusuf.


Mengharmoniskan Berbagai Pihak demi Industri Olahraga

Kemenpora menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) suporter sepak bola bertema "Suporter Cerdas, Tim Berkualitas" di Hotel Grand Whiz, Surabaya, Selasa (9/9/2025) sore. (Dok. Kemenpora)

Acara KIE Suporter sepak bola di Surabaya ini juga dihadiri sejumlah pihak, antara lain Direktur Sponsorship PT Liga Indonesia Budiman Dalimunte, perwakilan PSSI, Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Made Danudan, serta praktisi sepak bola Akmal Marhali.

Dengan adanya kegiatan ini, Kemenpora berharap hubungan antara klub, liga, federasi, dan suporter semakin harmonis sehingga industri olahraga nasional bisa berkembang lebih sehat dan profesional.

“Ada mata rantai yang terkait dalam ekosistem suporter dan industri olahraga. Misalnya suporter dengan jumlah yang bisa memenuhi stadion akan memicu kualitas penyiaran TV, radio, YouTube, IG, TikTok, dan lain-lain," ujar Slamet.

"Sementara industri penyiaran juga erat kaitannya dengan hadirnya potensi sponsor yang memenuhi a-board di pinggir lapangan. Pemirsa TV juga makin enak menonton sepak bola manakala menghadirkan suasana tertib, suasana nyaman menikmati pertandingan."

"Demikian pula UMKM ikut tenang dan merasa aman terhadap barang dagangannya. Di sinilah ekosistem industri olahraga menjadi berkualitas,” tutup Slamet.