FIFA Didesak Cabut Status Amerika Serikat Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2026

Keamanan dipertanyakan, suara publik Mendesak FIFA tinjau ulang Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 11 September 2025, 22:20 WIB
Presiden FIFA, Gianni Infantino, berbicara tentang Piala Dunia 2026 bersama Presiden AS, Donald Trump, dan Wakil Presiden, JD Vance, di Ruang Oval Gedung Putih pada 22 Agustus 2025 di Washington, DC. Trump mengumumkan bahwa pengundian Piala Dunia FIFA 2026 akan berlangsung di Kennedy Center. (Chip Somodevilla/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - FIFA sedang menghadapi desakan agar mencabut hak Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, menyusul kekhawatiran soal keamanan setelah tewasnya aktivis konservatif, Charlie Kirk.

Piala Dunia 2026 rencananya digelar di tiga negara, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Advertisement

Namun, tragedi penembakan yang menewaskan Kirk pada Rabu (waktu setempat) kembali memunculkan keraguan apakah AS bisa menjamin keamanan bagi pemain dan suporter.

Kirk, 31 tahun, ditembak saat menghadiri sebuah acara di Utah Valley University (UVU). Ironisnya, ia sedang menjawab pertanyaan soal kekerasan senjata ketika insiden terjadi sekitar pukul 12.20 waktu setempat.

Kirk sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong. Presiden AS, Donald Trump, kemudian mengumumkan kabar duka tersebut lewat media sosial.

Polisi Utah menyatakan dua orang sempat ditahan usai penembakan, tetapi kemudian dibebaskan. Hingga kini, perburuan pelaku masih berlangsung.


Kekerasan Senjata Jadi Sorotan

Charlie Kirk pada 2024. (JEFF KOWALSKY / AFP)

Kematian Kirk menambah daftar panjang kasus kekerasan terkait perbedaan politik di Amerika Serikat.

Trump pernah menjadi target percobaan pembunuhan pada Juli tahun lalu, dan kembali disebut-sebut menjadi sasaran upaya serangan lain di lapangan golf pribadinya di West Palm Beach pada September.

Seorang pria berusia 59 tahun, Ryan Wesley Routh, kini sedang diadili di Florida atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Trump.

Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hampir 47 ribu orang meninggal akibat luka terkait senjata api di AS sepanjang 2023. Angka tersebut kembali memanaskan perdebatan mengenai regulasi kepemilikan senjata di negara itu.

Di media sosial, sejumlah penggemar sepak bola bahkan menyerukan agar FIFA mencabut hak tuan rumah Piala Dunia 2026 dari AS.

Seorang pengguna X menulis:

"Piala Dunia tidak mungkin digelar di Amerika. Bagaimana mereka bisa menjamin keselamatan pemain dan suporter?"

Pengguna lain menambahkan:

"Bagaimana bisa sebuah turnamen sebesar ini diselenggarakan di sana? Serius."


Respons FIFA

Presiden Donald Trump dan Presiden FIFA Gianni Infantino membawa trofi juara pada akhir laga final Piala Dunia Antarklub di MetLife Stadium, New Jersey, 13 Juli 2025. (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Meski begitu, FIFA belum menunjukkan tanda-tanda akan mencabut hak tuan rumah dari ASt.

Setelah tragedi penembakan saat parade juara Kansas City Chiefs di Super Bowl tahun lalu, seorang juru bicara FIFA menegaskan pihaknya berkomitmen memastikan standar keamanan terbaik untuk Piala Dunia 2026.

"Keselamatan dan keamanan suporter serta pemain adalah bagian penting dari operasional Piala Dunia FIFA," ujar juru bicara tersebut.

"Kami terus bekerja sama dengan otoritas federal, negara bagian, suku, dan pemerintah kota, bersama komite kota penyelenggara, untuk menetapkan standar keamanan terbaik," lanjutnya.


Kedekatan FIFA - Trump

Gianni Infantino, Presiden FIFA, melambaikan tangan kepada penonton sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 antara CR Flamengo dan FC Bayern München di Hard Rock Stadium pada 29 Juni 2025 di Miami Gardens, Florida. (Michael Reaves/Getty Images via AFP)

Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang dikenal dekat dengan Trump, juga sempat mencoba meredam kekhawatiran setelah demonstrasi keras menentang kebijakan Immigration and Customs Enforcement (ICE) pecah di Los Angeles, satu di antara kota tuan rumah.

"Tidak, saya tidak punya kekhawatiran apa pun. Kami sangat memperhatikan semua aspek keamanan," ucap Infantino.

"Yang paling penting bagi kami adalah menjamin keamanan semua suporter yang datang ke stadion. Ini prioritas kami, dan juga prioritas semua otoritas di sini. Kami ingin semua orang yang hadir bisa menikmati momen yang baik," imbuhnya.


Pernahkah FIFA Cabut Status Tuan Rumah?

Seorang wartawan melewati papan elektronik hitung mundur yang terletak di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (30/03/2023) sebagai respon pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sepanjang sejarahnya, FIFA belum pernah mencabut status tuan rumah untuk ajang Piala Dunia. Namun, ada dua kasus besar di turnamen lain.

Pada 1986, Kolombia mundur dari status tuan rumah empat tahun sebelum turnamen karena tidak sanggup memenuhi tuntutan infrastruktur dan finansial. FIFA kemudian menunjuk Meksiko sebagai pengganti.

Kasus lain terjadi pada 2023 ketika Indonesia dicabut haknya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu diambil setelah PSSI membatalkan undian turnamen akibat penolakan Gubernur Bali terhadap partisipasi timnas Israel.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait