Bola.com, Jakarta - Liverpool terus menjaga start sempurna di Premier League musim ini dengan cara yang dramatis. Jika dahulu Manchester United punya "Fergie Time", kini publik mulai mengenalnya sebagai "Arne Time" di Liverpool.
Istilah Fergie Time lekat dengan era Sir Alex Ferguson, ketika MU kerap mematahkan hati lawan lewat gol pada menit-menit akhir laga yang menentukan kemenangan. Kini, pola serupa mulai identik dengan Liverpool asuhan Arne Slot.
Situasi itu kembali terbukti saat The Reds bertandang ke markas Burnley di Turf Moor, Minggu (14/9/2025) malam WIB. Burnley asuhan Scott Parker nyaris menjadi tim pertama yang mencuri poin dari Liverpool di Premier League musim ini.
Namun, segalanya berubah pada detik-detik akhir. Lesley Ugochukwu diganjar kartu merah pada menit ke-84, membuat Burnley bermain dengan 10 orang.
Pada menit-menit terakhir injury time babak kedua, sebuah insiden handball dari Hannibal Mejbri saat menghalau umpan Jeremie Frimpong berujung penalti. Mohamed Salah dengan dingin menuntaskan eksekusi sepakan 12 pas tersebut.
Liverpool pun akhirnya menang 1-0, dan lagi-lagi dengan sentuhan Arne Time.
Rekor Baru Liverpool
Kemenangan dramatis di Turf Moor membuat Liverpool selalu menang dengan gol menit-menit akhir pertandingan dalam empat laga awal Premier League musim ini. Mereka mengalahkan Bournemouth dengan skor 4-2, lewat gol pada menit ke-88 dan menit ke-90+4.
Setelah itu, mereka menang 3-2 atas Newcastle United lewat gol Rio Ngumoha pada menit ke-90+10. The Reds juga menumbangkan Arsenal lewat tendangan bebas Dominik Szoboszlai tujuh menit sebelum laga bubar.
Teranyar, Mohamed Salah memastikan tiga poin buat Liverpool pada menit-menit akhir pertandingan melawan Burnley.
Catatan tersebut membuat Liverpool jadi tim pertama dalam sejarah Premier League, yang meraih empat kemenangan beruntun dengan gol penentu tercipta pada 10 menit terakhir atau lebih.
Lebih dari itu, Liverpool memperpanjang rekor dengan selalu mencetak gol dalam 38 pertandingan Premier League secara beruntun. The Reds berpeluang menyamai rekor milik Tottenham Hotspur (39 laga), ketika melakoni duel kontra Everton pada derbi Merseyside kontra Everton akhir pekan depan.
Efek Psikologis Arne Time
Fenomena gol menit akhir laga Liverpool bukan hanya soal angka, tetapi juga soal psikologi. Kini, saat papan tambahan waktu diumumkan, sorak lawan berubah jadi keluhan, sedangkan fans The Reds semakin yakin gol penentu bakal hadir.
Arne Slot pun mengakui timnya belum tampil di level terbaik. Namun, menurutnya ada mentalitas juara yang membuat Liverpool tetap menemukan cara menang.
"Kadang butuh momen keberuntungan atau momen ajaib. Kali ini kami punya keberuntungan. Burnley bertahan dengan sangat baik, tetapi kami terus mencoba sampai akhir," kata Slot.
Tanda Bahaya untuk Pesaing
Liverpool sejatinya belum tampil meyakinkan secara permainan. Tetapi karakter, mental, dan daya juang membuat mereka tetap berbahaya.
Bahkan ketika Alexander Isak, striker anyar seharga 125 juta poundsterling, belum diturunkan karena dipersiapkan untuk laga Liga Champions melawan Atletico Madrid.
Scott Parker hampir membawa Burnley menahan Liverpool. Penyelamatan gemilang Martin Dubravka, kegagalan Federico Chiesa memaksimalkan peluang, hingga pertahanan rapat Burnley sempat membuat The Reds frustrasi.
Namun, seperti kata Brian Clough, "Butuh satu detik untuk mencetak gol". Pada era ini, detik-detik itu dikenal sebagai Arne Time.
Sumber: BBC Sport