Bola.com, Jakarta - Dali Tahir, mantan anggota komite etika FIFA dan Exco AFC, memberikan respons terkait protes PSSI atas penunjukkan wasit asal Kuwait pada Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Dali, protes tersebut tidak akan membuahkan hasil karena Indonesia tidak memiliki wakil di Exco AFC yang mengambil keputusan penting.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jay Idzes dkk. berada satu grup bersama Arab Saudi dan Irak, dan akan bertanding pada pertengahan Oktober 2025.
Arab Saudi akan jadi lawan Timnas Indonesia lebih dulu. Selang tiga hari, anak asuh Patrick Kluivert itu bakal meladeni perlawanan Irak. Belum diketahui apakah wasit asal Kuwait yang bakal ditugaskan memimpin duel Skuad Garuda.
"Saya akan kirim surat resmi ke AFC mengenai penunjukan wasit sekarang, yang ternyata sekarang wasitnya dari negara regional yang sama, Kuwait," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (16/9/2025).
Tidak Punya Wakil di Exco AFC
Dali Tahir yang menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah menjabat sebagai Exco AFC memiliki pandangan tersendiri. Menurutnya langkah PSSI yang hendak melayangkan protes sah-sah saja, apalagi alasannya cukup tepat.
"Alasan PSSI protes cukup tepat, protes itu sifatnya terjadi setelah ada keputusan Exco AFC. Inilah akibatnya bila PSSI bukan anggota Exco AFC," kata Dali Tahir kepada Bola.com.
Ia menegaskan seharusnya Indonesia sejak awal memiliki wakil di AFC sebagai anggota komite eksekutif agar suara Indonesia bisa didengar dalam pengambilan keputusan.
"Seperti sudah saya bilang, mau protes seperti apa? Protes ke siapa? Kan Indonesia tidak ada wakil di Exco AFC," ujar Dali Tahir lagi.
FIFA pun Tak Bisa Berbuat Banyak
Dali menambahkan, semua keputusan atau kebijakan berasal dari rapat Exco AFC. Jika keputusan sudah diambil, negara anggota seperti Indonesia tidak dapat berbuat banyak.
"Jadi seharusnya kita mengusulkan dari awal, sebelum ada keputusan, supaya misalnya apa, mengupayakan perangkat pertandingan dari kubu netral," jelasnya.
Dengan kondisi Indonesia yang tidak memiliki wakil di pengurus AFC, upaya protes ini dianggap Dali Tahir kurang efektif dan sulit mendapat perubahan.
"Kalau sudah begini ya susah. FIFA juga tidak bisa melakukan banyak kalau AFC sudah ketuk palu."
"Oleh karena itu, berulang kali saya tekankan, Indonesia harus punya anggota di struktur organisasi AFC, supaya bisa mencegah hal-hal seperti ini," tutupnya.