Bola.com, Jakarta - Crystal Palace kembali menerima hukuman dari UEFA, tak lama setelah kasus penurunan kasta mereka dari Liga Europa ke Conference League.
The Eagles sejatinya berhak tampil di Liga Europa musim ini berkat keberhasilan menjuarai Piala FA musim lalu. Namun, UEFA mencoret mereka dari kompetisi tersebut karena pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub.
Tempat Palace diambil alih oleh Nottingham Forest, setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menolak banding yang diajukan klub London itu.i
Meski demikian, skuad besutan Oliver Glasner ini berhasil melaju ke fase grup Conference League. Mereka menyingkirkan klub Norwegia, Fredrikstad, lewat kemenangan agregat tipis 1-0 pada babak play-off.
Palace Terusik
Namun, perjalanan Crystal Palace kembali terusik. UEFA resmi menjatuhkan denda sebesar 10.000 euro kepada klub tersebut.
Hukuman diberikan setelah aksi suporter Palace yang membentangkan spanduk bertuliskan "UEFA MAFIA" di beberapa laga, termasuk saat menghadapi Fredrikstad di Selhurst Park pada Agustus lalu, serta di Wembley ketika Community Shield kontra Liverpool, dan di Stamford Bridge saat melawan Chelsea di Premier League.
UEFA menilai aksi itu telah mencoreng reputasi federasi serta menyampaikan pesan yang tidak pantas ditampilkan dalam ajang olahraga.
Pencapaian Palace
Meski diterpa kontroversi, Glasner tetap memuji pencapaian timnya lolos ke babak grup Conference League.
"Ini pencapaian besar bisa menembus fase grup," ujar sang pelatih.
"Itu adalah target kedua kami musim ini, setelah menjuarai Community Shield. Kami sudah mencapainya di akhir Agustus, dan itu luar biasa. Kami bertahan dengan baik, tidak memberi mereka peluang, meski di sisi lain kami tahu bisa bermain lebih baik saat menguasai bola. Yang terpenting adalah kami ada di fase grup," tutur Glasner.
Di fase grup Conference League, Palace akan menghadapi Dynamo Kiev, AEK Larnaca, AZ Alkmaar, Strasbourg, Shelbourne, dan Kuopion Palloseura.
(Muhammad keysya Yusuf irawan)
Sumber: Sportbible