Bola.com, Jakarta Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, menghadapi situasi sulit di bawah arahan manajer baru, Ruben Amorim.
Sang manajer memutuskan untuk menurunkan Fernandes sebagai gelandang yang lebih dalam musim ini, sebuah peran yang dinilai tidak sesuai dengan kekuatan terbaik sang kapten.
Peran Baru yang Kurang IdealSelama membela Setan Merah, performa terbaik Fernandes selalu hadir ketika ia diberi kebebasan bermain lebih maju sebagai gelandang serang.
Namun, Amorim kukuh dengan sistem 3-4-3 yang ia terapkan, terlebih setelah kedatangan penyerang anyar Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo pada bursa transfer musim panas. Hal ini membuat Fernandes harus beradaptasi sebagai gelandang bertahan, meski dirinya merasa frustrasi dengan peran tersebut.
“Bruno tentu ingin memiliki semua kebebasan di dunia,” ujar Amorim.
“Tetapi bahkan ketika dia bermain sebagai nomor 10, dia tetap kembali menjemput bola. Mungkin dia tidak punya kebebasan penuh untuk masuk kotak penalti, tetapi dia tetap bisa berada di dekatnya dan melepaskan tembakan.”
Tantangan di Tengah Frustrasi
Amorim mengakui bahwa Fernandes memang tampak frustrasi, bukan hanya karena posisinya, tetapi juga karena hasil buruk United musim ini. Meski begitu, ia menilai sang kapten tetap bisa memberi kontribusi besar lewat kontrol permainan dari lini tengah.
“Kadang kami kehilangan Bruno di depan, tetapi dengan adanya Matheus Cunha, kami punya tambahan pemain untuk menyeimbangkan tim. Saya hanya berusaha mencari keseimbangan terbaik,” jelas Amorim.
Bagi sang pelatih, yang terpenting bukanlah posisi Fernandes, melainkan bagaimana ia membantu tim meraih kemenangan.
“Bruno frustrasi karena tidak memenangkan pertandingan, bukan karena posisinya. Pekerjaannya belum selesai, dan saya yakin ia bisa tetap berperan besar di peran ini,” tambahnya.
Fokus Lawan Chelsea
Pada laga berikutnya melawan Chelsea di Old Trafford, Amorim kembali diperkirakan akan menurunkan Fernandes lebih dalam. Ia menilai skema ini akan membantu United menguasai bola lebih baik dalam pertandingan penting tersebut.
Meski mendapat kepercayaan penuh dari manajer, Bruno Fernandes kini berada di persimpangan karier. Apakah ia bisa beradaptasi dengan peran barunya, atau justru tekanan dan frustrasi ini akan membuat performanya semakin menurun?