Bola.com, Jakarta - Arsenal harus puas dengan satu poin saat menghadapi Manchester City di Emirates Stadium, Minggu (21-9-2025).
Gol penyeimbang Gabriel Martinelli di masa tambahan waktu menyelamatkan tim asuhan Mikel Arteta dari kekalahan.
Kendati menguasai 67 persen jalannya laga, The Gunners hanya mampu mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dan kesulitan menembus rapatnya pertahanan Man City.
Performa Arsenal menuai kritik tajam dari mantan pemain Manchester United, Gary Neville. Ia menilai skuad Arteta terlalu bergantung pada satu aspek permainan.
Neville Sebut Arsenal "One-Trick Pony"
Dalam analisisnya, Neville menyoroti bagaimana manajer Man City, Pep Guardiola, melakukan perubahan taktik untuk menutup peluang Arsenal dari skema bola mati. Menurutnya, hal itu membuat serangan Meriam London tumpul.
"Saya pikir alasan Guardiola melakukan itu karena dia sadar Arsenal ini, yah, bisa dibilang 'one-trick pony'," ujar Neville.
"Persentase besar peluang dan gol mereka berasal dari bola mati. Jadi, kalau lawan punya pemain tinggi di kotak penalti dan kiper yang berani keluar, itu sudah cukup untuk meredamnya," ulasnya.
Data mendukung pernyataan Neville. Musim 2024/25, Arsenal mencetak 21 gol dari situasi bola mati (tidak termasuk penalti). Di musim ini saja, mereka sudah mengoleksi empat gol dengan cara serupa di Premier League.
Kritik Pilihan Pemain Arteta
Neville juga menyoroti keputusan Arteta dalam menyusun tim.
"Saya sempat bertanya-tanya, apakah dia akan ambil risiko? Lalu saya lihat susunan pemainnya, ada Trossard dan Merino," katanya.
Menurut Neville, keputusan Arteta melakukan dua pergantian di babak pertama menunjukkan rencana awal tidak berjalan mulus.
"Kalau Anda harus melakukan dua pergantian saat jeda, itu berarti pemain yang dipilih sejak awal memang tidak cukup untuk memenangkan pertandingan, apalagi ketika mereka tertinggal lebih dulu," tambahnya.
Pertanyakan Mental Juara Arsenal
Lebih jauh, Neville meragukan tekad Arsenal dalam perebutan gelar.
"Anda tidak bisa menunggu untuk menjuarai liga. Arsenal tidak menciptakan cukup banyak peluang di pertandingan-pertandingan seperti ini," tegasnya.
Ia menutup analisisnya dengan nada skeptis.
"Saya sudah memprediksi Arsenal akan juara... tapi, pertanyaannya, apakah manajer dan para pemain benar-benar percaya bahwa mereka bisa melakukannya? Apakah mereka tahu bagaimana caranya menjuarai liga?"
Sumber: Sporting News