Bola.com, Jakarta - Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool, dikabarkan makin dekat untuk mengambil alih klub La Liga, Getafe, setelah menyelesaikan proses due diligence terhadap tim Spanyol itu, menurut laporan Daily Mail.
FSG, yang membeli Liverpool hampir 15 tahun lalu, kini tertarik mengembangkan model kepemilikan multi-klub, yang belakangan makin populer di Eropa.
Di bawah pimpinan John W. Henry, FSG berpotensi mengikuti jejak pemilik Manchester City dan Chelsea dalam memperluas jaringan klub mereka.
Sebagai catatan, Chelsea dimiliki BlueCo yang juga memiliki saham di klub Prancis Strasbourg, sementara pemilik Manchester United, INEOS, memiliki kepemilikan di beberapa klub lain, termasuk Nice di Ligue 1.
Proses Akuisisi Getafe
Laporan Daily Mail menyebutkan FSG telah menuntaskan evaluasi mereka terhadap Getafe dan kini berada di tahap akhir negosiasi untuk mengambil alih klub tersebut.
Sebelumnya, FSG sempat mempertimbangkan akuisisi Toulouse pada 2024, tetapi akhirnya menilai situasinya belum tepat dan membatalkan rencana tersebut.
Dalam pencarian klub yang cocok untuk dimasukkan ke portofolio mereka, FSG menugaskan Michael Edwards dan Julian Ward.
Dari lebih 20 klub yang dievaluasi di seluruh Eropa, Getafe akhirnya terpilih. Malaga juga menjadi opsi, tetapi FSG memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan klub tersebut.
Manfaat Jangka Panjang untuk Liverpool
Hubungan FSG dengan Getafe terjalin setelah percakapan antara CEO Real Madrid, Jose Angel Sanchez, dan Presiden Getafe, Angel Torres.
Negosiasi berjalan positif, di mana kemampuan Julian Ward berbicara bahasa Spanyol menjadi satu di antara faktor yang mempermudah komunikasi.
Meski dampak langsung terhadap Liverpool masih harus ditunggu, tren kepemilikan multi-klub telah diterapkan oleh sejumlah klub besar, termasuk Manchester City, Manchester United, dan Chelsea, dengan berbagai keuntungan yang terlihat.
Dengan reputasi FSG yang mampu menjalankan Liverpool sebagai satu di antara klub terbaik dunia dalam beberapa tahun terakhir, langkah ini diyakini menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang matang di luar lapangan.
Sumber: Give Me Sport