Bola.com, Jakarta - Real Madrid terpeleset dalam ujian nyata pertama mereka di musim 2025/2026, dihajar 2-5 oleh tetangga mereka Atletico Madrid pada Sabtu.
Datang dengan rekor kemenangan 100% di semua kompetisi musim ini, Los Blancos diharapkan bisa mengakhiri rentetan hasil tanpa kemenangan mereka di Riyadh Air Metropolitano, namun hal itu tidak terjadi karena Atleti mendominasi sejak awal dan mengamankan kemenangan yang layak.
Setelah gagal pada ujian besar pertamanya melawan PSG di Piala Dunia Antarklub FIFA musim panas lalu, Xabi Alonso kembali gagal saat menghadapi tim besar.
Berikut tiga kesalahan yang dilakukan Real Madrid yang berkontribusi pada kekalahan mengecewakan dari Rojiblancos.
Bellingham Masuk, Mastantuono Keluar
Kejutan dalam susunan pemain Alonso di Metropolitano adalah Jude Bellingham. Tidak ada yang meragukan bahwa pemain Inggris itu akan jadi starter reguler di bawah pelatih Basque tersebut. Namun, keputusannya memasukkan Bellingham sejak awal derby tampak terlalu dini, dan hal itu segera terbukti.
Keputusan ini banyak dipertanyakan, dan penampilan Bellingham sedikit pun tidak membenarkannya. Dia terlihat tidak nyambung dan hampir tak terlihat sepanjang pertandingan, kecuali beberapa upaya bertahan di kotak penalti sendiri.
Mastantuono, pemain yang menjadi kejutan di awal musim Real Madrid, justru dikorbankan demi memberi tempat bagi Bellingham. Meski tampil gemilang melawan Levante pada pertandingan sebelumnya, Alonso meninggalkan remaja itu di bangku cadangan pada laga yang sangat penting ini.
Masuknya Mastantuono di babak kedua menunjukkan motivasinya. Salah satu dari enam peluang Madrid berasal darinya, dan dalam setengah jam dia mengirimkan umpan silang terbanyak ke dalam kotak penalti (lima kali).
Di akhir laga, frustrasinya akibat kekalahan terlihat jelas saat dia menendang bola dengan kasar ke arah tribun.
Pergantian Arda Guler
Jika peran starter Bellingham diragukan, pergantian Arda Guler di babak kedua lebih sulit dijelaskan.
Alonso mungkin membenarkannya karena gelandang Turki itu baru saja menerima kartu kuning akibat pelanggaran penalti pada Nico. Kartu itu tampak lebih berat dampaknya daripada penampilan Guler, yang sebenarnya menjadi salah satu hal positif bagi Madrid.
Guler adalah satu-satunya pemain yang membawa dinamika pada permainan Madrid yang lambat. Ia berperan penting dalam kedua gol: memberikan assist kepada Kylian Mbappe sebelum mencetak gol kedua.
Meski mendapat kartu kuning, dia adalah salah satu pemain Real Madrid yang menunjukkan semangat, dan menggantikannya mungkin adalah keputusan yang salah.
Pergantian Terlambat
Alonso terpaksa bereaksi saat turun minum karena cedera Eder Militao dan melakukan pergantian lagi pada menit ke-59 dengan memasukkan Eduardo Camavinga dan Franco Mastantuono menggantikan Dani Carvajal dan Guler.
Namun, ia menunda langkah yang lebih berani. Rodrygo baru masuk di menit ke-70 menggantikan Bellingham yang kesulitan, dan pergantian terakhir terjadi di menit ke-89, ketika Gonzalo Garcia menggantikan Huijsen saat kedudukan sudah 4-2.
Madrid mengakhiri pertandingan dengan lima penyerang di lapangan (Mbappe, Vinicius Jr., Mastantuono, Rodrygo, dan Gonzalo), tetapi waktu yang tersisa sangat sedikit untuk mengubah hasil. Seandainya Alonso lebih proaktif dan memasukkan beberapa pemain serangnya lebih awal, kemungkinan kebangkitan mungkin masih ada.