Rekor demi Rekor, tetapi Beban Lamine Yamal Bikin Cemas FIFPRO

FIFPRO menyoroti tekanan mengkhawatirkan kepada Lamine Yamal.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 30 September 2025, 13:45 WIB
Aksi Lamine Yamal pada laga pramusim antara Barcelona vs Como 1907 (Dok. @FCBarcelona)

Bola.com, Jakarta - Kekhawatiran muncul terkait kondisi bintang muda Barcelona, Lamine Yamal. Serikat pemain sepak bola dunia, FIFPRO, menilai tuntutan yang dibebankan kepada penyerang berusia 18 tahun itu terlalu berat dan bisa membahayakan perkembangan jangka panjangnya.

Yamal sudah dianggap satu di antara pesepak bola terbaik dunia, meski baru naik ke level senior tiga tahun lalu, saat usianya masih 15.

Advertisement

Sejak itu, ia memecahkan berbagai rekor, termasuk menjadi pemain termuda yang mencetak gol di La Liga, tampil untuk Timnas Spanyol, hingga menorehkan 100 penampilan bersama Barcelona.

Pada usia 17, ia juga tercatat sebagai pemain termuda yang menjuarai Euro.

Menurut laporan terbaru FIFPRO yang dirilis Senin (29-9-2025), Yamal telah mencatat 130 penampilan senior pada usia 18 tahun.

Angka tersebut jauh melampaui pendahulunya. Andres Iniesta, misalnya, baru mencatat 40 penampilan di usia yang sama, sementara rekan setim Yamal, Gavi, baru mencapai 60.

"Ini jelas mengkhawatirkan," kata Darren Burgess, ketua dewan penasihat kinerja tinggi FIFPRO.

"Pemain masih dalam masa pertumbuhan hingga usia 24 atau 25 tahun. Jika mereka terus dipaksa tampil terlalu banyak, risikonya adalah cedera yang lebih besar," lanjutnya.

 


Permintaan Reformasi

Pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, meraih Kopa Trophy 2025, penghargaan pemain muda terbaik dalam malam gala Balloon d'Or 2025 di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. (Franck FIFE / AFP)

Yamal baru saja meraih Kopa Trophy untuk pemain muda terbaik dunia dua tahun berturut-turut. Namun, FIFPRO menegaskan prestasi tersebut tidak boleh menutupi risiko dari jadwal padat yang dihadapinya.

Dalam laporan 'Player Workload Monitoring', FIFPRO mendesak adanya perlindungan lebih bagi pemain, termasuk jeda istirahat wajib di akhir musim.

Serikat itu membandingkan sepak bola dengan olahraga lain, seperti basket dan bisbol, yang memberi waktu pemulihan jauh lebih panjang.

FIFPRO mencatat beberapa pemain top Eropa hanya memiliki waktu libur tiga pekan. Sebagai perbandingan, finalis NBA bisa mendapat 14 pekan, sedangkan finalis Major League Baseball hingga 15 pekan.

Penyerang Premier League, Chris Wood, menilai tambahan waktu istirahat akan berdampak besar.

"Di olahraga lain, atlet mendapat waktu istirahat yang cukup, dan itu bagus bukan hanya untuk fisik, tapi juga mental. Lihat LeBron James, dia masih bermain di usia 40 tahun. Sepak bola seharusnya bisa memberi kesempatan serupa," ujarnya.

 


Tekanan Jadwal Baru

Gelandang AC Milan, Luka Modric, merayakan gol timnya dalam laga Serie A antara Lecce dan AC Milan di Via del Mare, Lecce, Italia, Jumat, 29 Agustus 2025. (Giovanni Evangelista/LaPresse via AP)

Laporan ini menjadi yang pertama sejak UEFA memperluas format Liga Champions dan FIFA memperkenalkan Piala Dunia Antarklub dengan wajah baru.

FIFPRO Eropa bersama liga-liga domestik bahkan melayangkan protes resmi kepada FIFA terkait keputusan yang dinilai tidak memperhatikan kondisi pemain.

Dalam catatannya, sejumlah pemain seperti Luka Modric, Federico Valverde, dan Fabian Ruiz tampil lebih dari 70 laga musim lalu.

FIFPRO menyebut 55 pertandingan dalam satu musim sudah masuk kategori "beban berlebihan", sementara 40 hingga 54 pertandingan dikategorikan "tinggi".

"Jika sepak bola ingin melindungi aset terpentingnya, yaitu para pemain, reformasi mutlak diperlukan," kata Burgess.

"Standar minimum untuk masa istirahat dan persiapan pramusim tidak akan melemahkan permainan, justru memperkuatnya karena memastikan para pemain fit, bugar, dan siap tampil maksimal," imbuhnya.

FIFPRO juga memperingatkan bahwa ke depan, protokol tambahan dibutuhkan untuk melindungi pemain dari dampak cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas yang makin sering terjadi.

 

Sumber: AP News

Berita Terkait