Alejandro Garnacho Buka Suara tentang Perlakuan Ruben Amorim di MU: Itu Masa yang Sulit

Winger Chelsea, Alejandro Garnacho, mengakui sempat melalui masa-masa sulit dalam kariernya ketika diasingkan oleh mantan manajernya di Manchester United, Ruben Amorim.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 01 Oktober 2025, 19:15 WIB
Gelandang Chelsea asal Argentina nomor punggung 49, Alejandro Garnacho, bereaksi di akhir pertandingan Premier League antara Brentford dan Chelsea di Gtech Community Stadium, London, pada 13 September 2025. (HENRY NICHOLLS /AFP)

Bola.com, London - Winger Chelsea, Alejandro Garnacho, mengakui sempat melalui masa-masa sulit dalam kariernya ketika diasingkan oleh mantan manajernya di Manchester United, Ruben Amorim.

Pemain berusia 21 tahun itu pernah dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di Old Trafford. Namun, performanya menurun menjelang akhir musim lalu dan hubungannya dengan Amorim memburuk, terutama setelah dirinya dan sang kakak dikabarkan mengkritik taktik sang pelatih usai kekalahan di final Liga Europa.

Advertisement

Kekecewaan itu membuat Amorim memasukkan Garnacho ke dalam “bomb squad” musim panas lalu. Ia dipaksa berlatih terpisah dari tim utama sembari menunggu kepindahan.

Chelsea kemudian muncul sebagai peminat dan berhasil merekrutnya dengan biaya transfer £40 juta.

Meski belum mencetak gol untuk The Blues, Garnacho mulai menunjukkan potensinya. Pada Rabu (1/10/2025) dini hari WIB, ia tampil impresif membantu Chelsea meraih kemenangan 1-0 atas Benfica di Liga Champions, dalam laga yang juga mempertemukan kembali Jose Mourinho dengan Stamford Bridge.

 


Masa Sulit Garnacho

Pemain Chelsea Alejandro Garnacho menguasai bola di dekat pemain Benfica Amar Dedic dalam pertandingan Liga Championsdi Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Rabu, 1 Oktober 2025. (AP Photo/Kin Cheung)

Berbicara kepada TNT Sports seusai laga, Garnacho mengenang masa kelamnya di Manchester United.

“Itu adalah momen sulit, hanya berlatih sendirian,” ujar Garnacho, seperti dikutip dari Metro

“Tapi saya tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentang Manchester United. Itu hanya momen buruk dalam hidup, dan sekarang saya sangat senang berada di sini, bermain di kompetisi ini, dan membantu tim meraih tiga poin.”

Ditanya apakah malam Liga Champions membuat penderitaannya musim panas lalu terasa terbayar,  Garnacho menjawab dengan lugas.

“Tentu saja. Sejak kecil kami bermimpi bermain di malam Liga Champions, dan sekarang saya berada di sini. Saya sangat senang. Ini tiga poin besar, sangat penting setelah kalah di pertandingan pertama," imbuhnya. 

 

 

 


Pujian Enzo Maresca

Pelatih asal Italia berusia 44 tahun, Enzo Maresca didatangkan Chelsea dari Leicester City untuk mengarungi Premier League musim 2024/2025 menggantikan Roberto De Zerbi. Leicester City sendiri mampu dibawanya kembali ke Premier League pada musim 2024/2025 setelah menjuarai Championship 2023/2024, namun ia lebih memilih menerima tawaran membesut The Blues. (AFP/Getty Images/Grant Halverson)

Chelsea tampil tidak sepenuhnya meyakinkan melawan Benfica, namun tetap mampu mengamankan kemenangan tipis.

“Usaha tim sangat bagus,” kata manajer Chelsea, Enzo Maresca.

“Babak pertama kami lebih baik dalam menguasai bola dan menciptakan peluang, tapi babak kedua kami menurun. Dalam beberapa laga terakhir kami kebobolan terlalu banyak, jadi clean sheet kali ini sangat penting.”

Maresca juga memberi pujian khusus untuk Garnacho.

“Alejandro tampil sangat baik hari ini, bukan hanya saat membawa bola, tapi juga dalam bertahan dengan pressing yang ia lakukan. Di sepertiga akhir, ia punya kebebasan untuk duel satu lawan satu. Penting baginya untuk masuk ke kotak penalti, karena dari situlah gol bisa datang. Saya sangat puas dengan penampilannya," tutur Maresca. 

Sumber: Metro

Berita Terkait