Bola.com, Mandalika - Mario Suryo Aji mengaku sempat frustrasi dengan cedera dislokasi bahu yang sempat menghantamnya. Kini, kondisi Mario sudah sepenuhnya membaik, dan mengaku masih mengimpikan naik kelas dari Moto2 ke MotoGP.
Seperti diketahui, satu-satunya pembalap Indonesia di Moto2 2025 tersebut menderita dislokasi bahu sebanyak lima kali dalam kurun waktu kurang dari setahun. Dia pun didiagnosis mengalami lesi bankart, sebuah kondisi cedera yang memengaruhi jaringan lunak di bahu, yang membantu menjaga tetap pada tempatnya.
Akibat cedera tersebut, dia harus absen pada balapan awal Moto2 musim ini, yakni Argentina dan Spanyol. Lebih memilih melakukan fisioterapi dan meminum painkiller ketimbang operasi, Mario Aji ikut ambil bagian pada Moto2 Inggris di Sirkuit Silverstone, Mei lalu.
Namun, ketika mengikuti latihan bebas pertama, cedera dislokasi bahu sang pembalap semakin parah. Alhasil, dia memutuskan untuk naik meja operasi demi memulihkan kondisinya.
Setelah absen di Moto2 seri Aragon, Italia, Belanda, Jerman, Republik Ceska, Austria, dan Hungaria, Mario Suryo Aji comeback di balapan Catalonia. Sayangnya, dia masih kesulitan untuk mengembalikan performa terbaiknya.
Dalam tiga balapan terakhir, Mario hanya mampu finis di luar 20 besar. Adapun pada kualifikasi Moto2 Mandalika 2025, Sabtu (4/10/2025) siang WIB, pembalap berusia 21 tahun tersebut hanya mampu menempati posisi start ke-25 dari total 28 pembalap yang mengikuti race Moto2 Mandalika, Minggu (5/10/2025) siang WIB.
Padahal pada awal musim ini, Mario Aji tampil cukup baik. Dia mampu finis di peringkat ke-4 di Moto2 Amerika Serikat, 30 Maret lalu.
Merasa Frustrasi
Pembalap Honda Team Asia tersebut mengaku cedera dislokasi bahu membuatnya frustrasi. Apalagi, cedera tersebut membuat penampilannya semakin melorot.
"Pasti saya merasa frustrasi. Setelah 2-3 kali dislokasi bahu tim menyarankan saya buat operasi. Saya sempat mengelak kepada tim, karena Mario merasa enggak apa-apa, Mario enggak perlu operasi dan lain-lain," ucapnya.
"Padahal bahunya Mario sudah terlalu banyak rusak di dalam. Yang membuat Mario frustrasi adalah paksaan tim untuk melakukan operasi, padahal Mario masih ada di level kompetitif.
"Sampai saat Mario dilokasi sangat parah, Mario baru sadar kalau ini perlu diperbaiki. Frustrasi pasti karena Mario kehilangan banyak kilometer di atas motor. Recovery-nya juga lebih krusial dari patah tulang. Mario selama 3-4 bulan berada di Spanyol untuk melakukan treatment. Jadi ya itu perlu waktu dan effort yang banyak selama pemulihan," lanjutnya.
Masih Mengimpikan Membalap di MotoGP
Meski belum kembali ke penampilan terbaiknya, Mario Aji belum menyerah. Dia bertekad untuk terus bekerja keras hingga nantinya mendapatkan kesempatan berlaga di MotoGP.
"Pasti saya mengimpikan untuk membalap di MotoGP. Ini hanya satu tahap turun tangga untuk naik ke seribu tangga selanjutnya," harap Mario.
"Jadi Mario harus sabar. Doakan saja, Mario juga enggak mau lama-lama ada di Moto2. Jadi kalau ada kesempatan, Mario bakal langsung ambil," tegasnya.