Bola.com, Jakarta - Harga logam mulia diperkirakan belum akan bergerak naik signifikan dalam waktu dekat.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas batangan masih akan bertahan di rentang Rp2.150.000 hingga Rp2.210.000 per gram.
"Untuk logam mulia kemungkinan besar masih akan stagnan. Di level-level Rp2.150.000-Rp2.210.000," ujar Ibrahim, Minggu (5-10-2025).
Menurutnya, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi faktor utama yang menahan laju kenaikan harga emas di pasar domestik.
Rupiah tercatat menguat setelah sempat melemah di awal pekan, seiring dpenutupan sementara pemerintahan federal Amerika Serikat (shutdown) yang menekan posisi dolar.
Kondisi tersebut, kata Ibrahim, membuat investor dalam negeri cenderung menahan diri untuk membeli emas fisik, sambil menunggu arah pasar yang lebih pasti menjelang akhir tahun.
"Untuk dolar, kemungkinan pada Senin (6-10-2025) diperdagangkan di level 97,40 dengan resistance di 97,90. Sementara pada akhir pekan, support berada di 97,00 dan resistance di 98,50," jelasnya.
Sentimen Global Masih Berimbang
Ibrahim menilai situasi global saat ini memberikan tekanan sekaligus peluang bagi pergerakan harga emas.
Konflik Rusia-Ukraina, misalnya, masih menjadi faktor pendorong karena membuat investor mencari aset aman (safe haven).
"Nah, ini yang membuat masyarakat kembali melindungi asetnya dengan logam mulia sebagai safe haven," kata Ibrahim.
Di sisi lain, meredanya ketegangan di Timur Tengah justru menekan harga emas. Hamas disebut telah menerima proposal perdamaian dari Presiden AS. Donald Trump, yang disambut positif oleh sejumlah negara Arab.
Selain faktor geopolitik, pasar menyoroti negosiasi anggaran di Kongres AS pasca-penutupan pemerintahan federal.
Penguatan Harga Emas Domestik
Ibrahim menjelaskan, pembahasan antara Partai Republik dan Demokrat terkait batas atas anggaran menjadi sumber ketidakpastian yang turut memengaruhi pasar komoditas.
"Pemerintahan federal di Amerika saat ini masih tutup, tetapi di Kongres kedua partai terus melakukan negosiasi untuk mencapai win-win solution soal batas anggaran," tuturnya.
Melihat tren terkini, Ibrahim menilai peluang penguatan harga emas domestik hanya akan muncul jika rupiah kembali melemah dan harga emas dunia mendekati 4.000 dolar AS per troy ounce.
Sebaliknya, jika rupiah tetap kuat, harga logam mulia diperkirakan akan bertahan di kisaran Rp2,1 juta per gram.
Sumber: merdeka.com