Bola.com, Jakarta - Ajang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika tak hanya memacu adrenalin di lintasan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Enik Ermawati, menegaskan bahwa perhelatan kelas dunia ini menjadi panggung promosi internasional yang sangat berharga bagi produk lokal.
"Event ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga momentum strategis untuk memperkenalkan potensi daerah kepada dunia," ujar Ni Luh Enik saat meninjau stan UMKM binaan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.
Menurutnya, kehadiran wisatawan dari berbagai negara menjadikan Mandalika sebagai pasar terbuka yang efektif bagi produk-produk unggulan NTB, dari kerajinan tangan, tekstil, kuliner khas, hingga produk kreatif lainnya.
"Ini bukan sekadar pameran, tetapi kesempatan nyata bagi masyarakat lokal untuk mendapatkan rezeki dan memperluas jangkauan usaha mereka," imbuhnya.
Produk UMKM Mandalika Mulai Dilirik Wisatawan Asing
Dalam kunjungannya, Ni Luh Enik memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas produk yang dipamerkan selama MotoGP Mandalika 2025 berlangsung.
Ia menilai bahwa desain, kemasan, dan cara pemasaran yang ditampilkan pelaku UMKM sudah menunjukkan kemajuan signifikan dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Namun, ia tetap memberikan beberapa catatan penting.
"Saya lihat sudah bagus semua, termasuk kemasannya. Tapi, perlu labelnya diperjelas, termasuk asal produk, supaya pembeli tahu ini buatan NTB," ujarnya.
Ni Luh Enik juga mendorong pelaku UMKM agar tidak hanya bergantung pada penjualan digital, tetapi mulai menjajaki pasar ritel modern dan jejaring distribusi global. Langkah ini diyakini dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan nilai ekonomi produk secara berkelanjutan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga standar kebersihan dan kejelasan label produk, terutama untuk makanan dan minuman.
"Konsumen internasional sangat memperhatikan aspek higienitas dan transparansi informasi produk. Itu yang harus terus diperkuat," tambahnya.
Kolaborasi Kunci Penguatan Daya Saing UMKM
Lebih jauh, Wamenparekraf menegaskan bahwa penguatan ekosistem UMKM tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swasta, dan komunitas agar pelaku usaha kecil bisa naik kelas.
"Kementerian terus mendorong adanya pelatihan, pendampingan, dan pembinaan berkelanjutan. Kolaborasi ini harus terus ditingkatkan agar produk kreatif kita memiliki nilai jual yang makin tinggi," tutur Ni Luh Enik.
Menurutnya, dukungan seperti yang diberikan ITDC, melalui penyediaan ruang pamer di ajang MotoGP Mandalika, menjadi contoh nyata sinergi yang efektif antara dunia industri dan pelaku UMKM.
Dengan pendekatan seperti ini, ia optimistis produk-produk kreatif dari NTB akan makin dikenal, diminati, dan memiliki posisi kuat di pasar domestik maupun global.
"Kalau kualitas terus dijaga dan promosi dilakukan dengan tepat, produk UMKM NTB bisa menjadi wajah ekonomi kreatif Indonesia di panggung dunia," ucapnya..
Sumber: merdeka.com