Dari Spanyol hingga Indonesia: Deretan Jersey Timnas yang Bikin Pengen Koleksi

Jersey hitam Selandia Baru ini terlihat sederhana, namun kesan elegan justru datang dari kesederhanaannya. Adidas menonjolkan warna hitam sebagai simbol kemurnian, dengan detail halus berupa motif pakis perak — ikon nasional negeri tersebut — di depan.

Potongan modern dengan kerah bundar memberi kesan minimalis namun tegas. Desain ini seolah menegaskan karakter tim yang tidak banyak bicara, tapi penuh determinasi. Sebuah contoh sempurna bagaimana keanggunan bisa lahir dari kesunyian desain.

Kolaborasi Adidas dengan desainer asal Inggris, Wales Bonner, menghasilkan salah satu jersey paling bergaya di dunia sepak bola. Jersey hitam dengan sentuhan hijau dan kuning khas bendera Jamaika tampil berani dan penuh rasa percaya diri.

Sentuhan retro pada kerah dan strip tiga khas Adidas di bahu menambah aura klasik. Jersey ini bukan sekadar pakaian tandang — ia merayakan identitas diaspora Jamaika dan warisan musik reggae yang melintasi batas negara.

Nike menghadirkan semangat modern Amerika dalam jersey tandang berwarna biru gelap ini. Pola abstrak berbentuk peta topografi menjadi simbol keberagaman lanskap dan masyarakatnya, sementara gradasi warna memberi kesan dinamis.

Desain ini mencerminkan energi muda generasi pemain baru AS yang berani dan inklusif. Kombinasi teknologi kain Dri-FIT dengan tampilan futuristik menjadikannya salah satu jersey paling visioner tahun itu.

Umbro memilih jalan nostalgia dengan desain klasik berwarna biru tua, dihiasi garis putih vertikal tipis yang mengingatkan pada era keemasan El Salvador di Piala Dunia 1982. Huruf “ES” besar di dada mempertegas rasa nasionalisme tim kecil dari Amerika Tengah ini.

Kesederhanaan desainnya justru menjadi kekuatan utama. Jersey ini terasa personal, seolah dibuat bukan untuk menarik sorotan global, tetapi untuk memeluk sejarah dan kebanggaan lokal yang tak lekang waktu.

Meksiko selalu dikenal berani bermain dengan motif tradisional, dan jersey 2024 ini tidak mengecewakan. Warna merah marun yang kental berpadu dengan pola simbol burung Quetzal, makhluk mitologi yang melambangkan kekuatan dan kebebasan.

Adidas mengemas unsur budaya kuno dalam nuansa modern, menghasilkan desain yang megah sekaligus spiritual. Setiap detail seolah berbicara tentang warisan Aztec yang dibawa ke lapangan hijau.

Desain seragam tandang Garuda tahun 2025 ini menuai banyak pujian. Warna pitih dengan garis hitam memberi kesan garang dan modern, sementara motif sayap garuda yang samar di bagian depan menjadi sentuhan artistik yang khas.

Erspo berhasil menghadirkan keseimbangan antara nasionalisme dan gaya global. Jersey ini tak hanya menggambarkan keberanian, tetapi juga rasa bangga mengenakan simbol negara dengan nuansa yang trendi.

Italia tampil berani dengan warna dasar putih yang dibalut aksen biru dan emas. Motif halus menyerupai marmer Romawi memberi nuansa mewah yang kontras dengan kesederhanaan potongannya.

Desain ini terasa seperti pertemuan antara sejarah dan haute couture. Adidas menegaskan bahwa sepak bola Italia bukan sekadar permainan — melainkan perwujudan seni dan keanggunan.

Klasik, elegan, dan penuh karakter — tiga kata yang menggambarkan jersey kandang Spanyol. Warna merah menyala berpadu dengan detail ombak bergelombang yang terinspirasi dari Laut Mediterania, simbol dari fluiditas permainan La Roja.

Sentuhan biru tua pada kerah dan garis bahu memberikan keseimbangan visual yang menawan. Jersey ini seolah menjadi pernyataan bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan seiring dalam satu desain yang memikat.