Aman Nih! Ruben Amorim Dapat Waktu 3 Tahun dari Jim Ratcliffe untuk Pembuktian di MU

Sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag pada November 2024, Ruben Amorim menghadapi masa transisi yang berat. Musim lalu, MU finis di peringkat ke-15 Premier League, posisi terendah klub sejak 1973/1974.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 09 Oktober 2025, 14:15 WIB
Skuad asuhan Ruben Amorim harus menerima kekalahan 0-1 dalam laga perdana mereka di Liga Inggris musim 2025/2026. (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) tampaknya tidak ingin bertindak gegabah soal masa depan pelatih Ruben Amorim. Kendati sang manajer terus diguncang isu pemecatan, Sir Jim Ratcliffe menegaskan akan memberikan tiga tahun penuh bagi Amorim untuk membuktikan dirinya di Old Trafford.

Sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag pada November 2024, Ruben Amorim menghadapi masa transisi yang berat. Musim lalu, MU finis di peringkat ke-15 Premier League, posisi terendah klub sejak 1973/1974.

Advertisement

Mereka juga gagal lolos ke Liga Champions setelah kalah di final Liga Europa dari Tottenham Hotspur — sesama tim yang juga kesulitan di liga.

Musim ini pun belum banyak membaik. Hingga pekan ketujuh Premier League, United masih tertahan di peringkat ke-10, setelah kalah tiga kali dan tersingkir memalukan di Piala Liga Inggris oleh klub kasta keempat, Grimsby Town.

Amorim bahkan belum sekalipun mencatat kemenangan beruntun di Premier League, meski sempat memberi harapan lewat kemenangan terakhir atas Sunderland sebelum jeda internasional.

 


Ratcliffe: “Kami Tidak Akan Reaktif”

Sir Jim Ratcliffe ketika hadir di Stadion Etihad untuk menyaksikan laga Manchester City vs Manchester United pada pekan ke-4 Premier League 2025/2026 - AP Photo/Dave Thompson

 

Dalam wawancara dengan The Business Podcast yang diproduksi oleh The Times dan The Sunday Times, Jim Ratcliffe menegaskan ia tidak akan membuat keputusan berdasarkan tekanan media atau opini publik.

“Dia memang belum menjalani musim terbaik. Ruben perlu menunjukkan bahwa ia pelatih hebat dalam tiga tahun — itu waktu yang saya berikan,” ujar Ratcliffe.

“Media selalu ingin hasil instan, seperti menyalakan sakelar lampu dan semuanya langsung indah keesokan harinya. Namun, mengelola klub sebesar MU tidak bisa didasarkan pada reaksi spontan setiap kali ada kritik.”

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa Amorim masih mendapat kepercayaan penuh, setidaknya dalam jangka menengah, untuk memperbaiki performa MU.


Ratcliffe Tegaskan Tak Akan Tunduk pada Tekanan Glazer

Pemilik Manchester United, Jim Ratcliffe (kanan), mencondongkan badan untuk berbicara dengan CEO Manchester United, Omar Berrada (kiri), dalam pertandingan Premier League antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad, Manchester, Inggris barat laut, pada 14 September 2025. (Oli SCARFF/AFP)

 

Sejak membeli hampir 30 persen saham MU pada Februari 2024 dan mengambil alih kendali operasional sepak bola klub, Ratcliffe memiliki pengaruh besar di Old Trafford.

Namun, keluarga Glazer tetap menjadi pemilik mayoritas, sebuah situasi yang sering menimbulkan ketegangan di kalangan suporter.

Menariknya, ketika ditanya apa yang akan terjadi jika keluarga Glazer meminta Amorim dipecat, Ratcliffe menjawab tegas: “Itu tidak akan terjadi.”

Ia menambahkan bahwa hubungan kerja dengan keluarga Glazer tetap harmonis, meski keduanya beroperasi dari dua benua berbeda.

“Kami yang lokal, mereka di seberang lautan. Sulit mengelola klub sebesar United dari jauh. Tapi mereka orang baik dan peduli pada klub,” katanya.


Pemangkasan Biaya dan Kritik Publik

 

Selain isu manajerial, Ratcliffe juga menghadapi kritik atas kebijakan pemangkasan biaya besar-besaran di klub. Langkah efisiensi itu menyebabkan sekitar 450 pekerjaan dipangkas dan subsidi makan siang staf dihapus, memicu reaksi negatif di media sosial.

Ratcliffe membela keputusan itu dengan alasan efisiensi finansial:

“Biaya operasional terlalu tinggi. Ada banyak orang hebat di Manchester United, tapi juga ada level mediokritas yang membuat klub membengkak,” ujarnya.

“Saya banyak dikritik karena makan siang gratis, tapi tak ada yang pernah memberi saya makan siang gratis. Faktanya, hubungan paling kuat antara hasil dan faktor eksternal adalah profitabilitas. Semakin banyak uang yang kamu miliki, semakin baik skuad yang bisa kamu bangun.”

Menurut Ratcliffe, langkah restrukturisasi ini diperlukan agar klub bisa kembali berdiri di atas fondasi finansial yang sehat dan berkelanjutan.


Persaingan di Premier League

Berita Terkait