Bola.com, Jakarta - Posisi sayap kanan menjadi area yang sangat krusial bagi tim sepak bola. Dari sini serangan kerap dibangun dan dari sini pula assist atau gol sering terjadi.
Tak mudah untuk menjadi seorang pemain sayap. Dia tak cuma bermodalkan stamina di atas rata-rata, tapi juga kudu memiliki kepekaan yang tinggi kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan.
Selain itu, pemain sayap juga dituntut menjadi pemain penghubung antarlini. Oleh karena itulah, mendapatkan seorang pemain sayap yang cakap tak sedikit uang yang harus digelontorkan.
Dari dulu hingga kini, sepak bola tak banyak melahirkan pemain sayap kanan nan jempolan. Jumlah mereka bisa dihitung dengan jari.
Dilansir Give Me Sport, berikut lima pemain sayap kanan terhebat sepanjang sejarah balbalan dunia:
Jimmy Johnstone
Legenda Celtic, Jimmy Johnstone, adalah salah satu talenta terbaik yang lahir dari Skotlandia.
Ia adalah orang pertama dalam daftar yang menikmati karier bermainnya di abad ke-19, dan teknik dribelnya yang luar biasa membuka jalan bagi karier yang gemilang.
Jinky, begitu ia biasa disapa, memainkan peran penting dalam kemenangan Celtic di Piala Eropa 1967.
Ia berada di peringkat ketiga, di belakang legenda Inggris Bobby Charlton dan pemenang Florian Albert, dalam peringkat Ballon d'Or di tahun yang sama.
Namun, lama setelah masa bermainnya, ia masih dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Skotlandia.
Ia dinominasikan sebagai pemain terbaik Celtic sepanjang masa pada 2022 dan dilantik ke dalam Scottish Football Hall of Fame pada 2024.
Stanley Matthews
Penerima pertama Ballon d'Or pada 1956, Sir Stanley Matthews, dianugerahi gelar kebangsawanan atas 27 tahun karier bermainnya sebelum ia gantung sepatu di klub kota kelahirannya, Stoke City, pada usia 50 tahun.
Sebagai legenda sepak bola Inggris, kecepatannya yang luar biasa, akurasi umpan silang yang akurat, dan kemampuannya menaklukkan bek lawan benar-benar spesial.
Matthews memegang rekor pemain tertua yang bermain di divisi teratas Inggris pada usia 50 tahun 5 hari. Ia juga pemain senior tertua yang mewakili Timnas Inggris pada usia 42 tahun 104 hari. Sungguh membuka jalan bagi generasi berikutnya.
George Best
George Best adalah pemain sayap kanan terbaik yang pernah menghiasi sepak bola Inggris. Hingga kini, legenda Irlandia Utara ini masih dianggap sebagai salah satu tokoh paling ikonik dalam olahraga ini.
Ia meneror para bek lawan selama 11 tahun kariernya di Manchester United. Best mencetak gol penting yang membawa Setan Merah menang di final Piala Eropa 1968, dan meraih Ballon d'Or di tahun yang sama.
Meskipun kejenakaannya di luar lapangan sering menjadi berita utama sepanjang kariernya yang gemilang, kemampuan menggiring bolanya, ditambah dengan bakatnya dalam menciptakan dan mencetak gol, memastikan ia akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik.
Garrincha
Kisah Garrincha adalah salah satu yang paling luar biasa dalam sejarah olahraga ini. Dijuluki Si Burung Kecil, ia memiliki satu kaki yang lebih pendek daripada yang lain, yang membuktikan kekuatan terbesarnya.
Meskipun menghabiskan karier klubnya di negara asalnya, Brasil, terutama bersama Botafogo, Garrincha mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pendribel bola terbaik di kancah internasional.
Ia bermain bersama legenda Brasil lainnya, Pele, dan membimbing negaranya meraih dua kemenangan Piala Dunia berturut-turut pada 1958 dan 1962.
Ia mengakhiri kompetisi yang terakhir dengan penghargaan Bola Emas. Nama yang terlupakan bagi kebanyakan orang, tetapi tak diragukan lagi merupakan salah satu yang terbaik yang pernah ada.
Lionel Messi
Lionel Messi, pesepakbola terhebat generasi modern, menyelesaikan perdebatan sengit dengan Cristiano Ronaldo ketika mengangkat Piala Dunia 2022 bersama Argentina.
Meskipun ia memainkan peran yang lebih sentral di akhir kariernya, jebolan La Masia ini baru muncul di Camp Nou pada usia 17 tahun.
Peraih Ballon d'Or terbanyak dan empat kali juara Liga Champions, Messi mendominasi dunia sepak bola di Barcelona.
Messi tak bisa melakukan apa pun saat menguasai bola. Ia adalah pemain terhebat yang pernah ada.
Sumber: Givemesport