Bos Petronas Mohon Maaf soal Selebrasi Sampanye di Podium Formula 1 Singapura

CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik, minta maaf usai merayakan kemenangan Mercedes di podium F1 Singapura.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Pembalap Inggris peraih peringkat pertama Mercedes, George Russell (kanan), berpose di podium setelah balapan malam Formula Satu Grand Prix Singapura di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, Singapura, pada 5 Oktober 2025. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Bola.com, Jakarta - CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik, menyampaikan permintaan maaf usai ikut dalam selebrasi podium Mercedes pada Formula 1 Grand Prix Singapura 2025, Minggu (5-10-2025).

Aksi tersebut menuai kritik di Malaysia karena dianggap menyinggung sensitivitas masyarakat muslim.

Advertisement

Taufik hadir di Marina Bay Street Circuit, mewakili Petronas sebagai sponsor utama tim Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Setelah kemenangan George Russell, ia naik podium menerima trofi konstruktor. Sesuai tradisi F1, ia ikut terkena semprotan sampanye saat para pembalap merayakan kemenangan.

Momen itu langsung menjadi sorotan publik Malaysia. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, keterlibatan dalam perayaan menggunakan alkohol dianggap tidak pantas.

Gelombang kritik pun mengarah kepada Taufik sebagai figur publik sekaligus pimpinan perusahaan Malaysia.


Pernyataan Resmi

George Russell menyapa para penggemar usai memastikan diri menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi F1 Singapura 2025 di Marina Bay Street Circuit, Singapura, Sabtu (4/10/2025). (AFP/Lillian SUWANRUMPHA)

Menanggapi hal tersebut, Taufik mengeluarkan pernyataan resmi.

"Saya mengakui bahwa ekspresi spontan saya dalam merayakan kemenangan itu mungkin kurang tepat. Sebagai seorang muslim, saya seharusnya lebih peka terhadap sensitivitas yang berkaitan dengan perayaan seperti itu. Saya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dan bertanggung jawab penuh atas tindakan saya," ujar Taufik.

Ia menegaskan dirinya tidak mengonsumsi alkohol dan hanya terlibat sebagai penerima trofi. Meski begitu, ia tetap menyampaikan penyesalan atas situasi tersebut.

"Kemenangan di GP Singapura adalah pencapaian besar dalam kemitraan jangka panjang kami dengan Mercedes. Namun, saya harus lebih berhati-hati dalam mengekspresikan kegembiraan," tambahnya.


Kritik Belum Mereda

(Kiri-Kanan) Pembalap Inggris tim Mercedes yang menempati posisi pertama, George Russell, dan pembalap Inggris tim McLaren yang menempati posisi ketiga, Lando Norris, merayakan kemenangan dengan sampanye di podium setelah balapan malam Formula Satu Grand Prix Singapura di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, Singapura, pada 5 Oktober 2025. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Taufik juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Malaysia dan para pendukung Mercedes.

"Atas nama Petronas, izinkan saya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan. Keberhasilan ini, serta era baru bahan bakar berkelanjutan yang akan datang, akan menjadi bukti inovasi dan kemampuan Malaysia," tuturnya.

Kendati permintaan maaf telah disampaikan, kritik terhadap Taufik belum mereda.

Ketua Biro Seni, Budaya, dan Olahraga Partai Amanah, Wan Anwar Wan Ibrahim, menyerukan agar pemerintah meninjau tindakan CEO Petronas tersebut.

"Yang lebih mengecewakan, beliau adalah seorang muslim dan Melayu yang memimpin lembaga nasional terhormat seperti Petronas," kata Wan Anwar dikutip Malaysia Kini.

"Mengapa tidak ada kepekaan sedikit pun dalam hal seperti ini, padahal ia sadar bahwa dirinya membawa citra negara Islam yang dihormati di mata dunia?"

(Razaqa Roger Arif Ali)

 

Sumber: Crash

Berita Terkait