Bola.com, Jakarta - Rumor soal masa depan kepemilikan Manchester United kembali mencuat. Konsorsium yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan sedang menyiapkan langkah besar untuk mengambil alih Setan Merah dari keluarga Glazer.
Hal ini mencuat setelah pernyataan Kepala Otoritas Olahraga Arab Saudi, Turki Alalshikh, Rabu (8-10-2025).
Alalshikh sebelumnya menuliskan di akun X bahwa MU berada dalam tahap lanjutan untuk menyelesaikan kesepakatan dengan investor baru.
Namun, sehari kemudian, ia menegaskan bahwa dirinya maupun pihak Arab Saudi tidak terlibat dalam rencana tersebut.
"Saya menuliskannya sebagai seorang penggemar yang berharap kesepakatan ini terwujud, meski mungkin saja tidak terjadi," ujar Alalshikh, Rabu lalu.
Investor dari UEA Lebih Mungkin
Spekulasi soal investor asal Arab Saudi sempat mencuat. Namun, keterlibatan negara tersebut dianggap mustahil karena Public Investment Fund (PIF) sudah memiliki Newcastle United.
Regulasi Premier League melarang kepemilikan ganda klub sehingga pihak UEA disebut sebagai calon yang lebih mungkin.
Menurut laporan Daily Mail, konsorsium UEA itu sudah mulai menjajaki komunikasi dengan beberapa legenda MU untuk dilibatkan sebagai duta jika akuisisi benar-benar terealisasi.
Rencana ini mirip dengan strategi Sheikh Jassim dari Qatar pada 2023, yang ketika itu berusaha menarik nama-nama besar era Sir Alex Ferguson untuk memperkuat proyek akuisisi.
Namun, tawaran Jassim gagal karena keluarga Glazer hanya melepas saham minoritas kepada miliarder Inggris, Sir Jim Ratcliffe.
Suporter Tunggu Kejelasan
Saat ini, Ratcliffe memegang sekitar 50 juta lembar saham MU, dengan klausul “drag-along” yang memungkinkan Glazer membeli kembali saham tersebut seharga 26 paun per lembar.
Sementara proses akuisisi belum jelas arahnya, MU tetap aktif menjalin kerja sama komersial.
Setan Merah dikabarkan sedang bernegosiasi untuk menggelar laga persahabatan di Arab Saudi sebagai bagian dari Riyadh Season. Kesepakatan ini berpotensi menghadirkan pemasukan lebih dari 10 juta paun, sekaligus menjadi laga pertama MU di Arab Saudi sejak 2008.
Jika konsortium benar-benar melayangkan tawaran resmi, ini bisa menjadi titik balik besar dalam sejarah kepemilikan MU.
Para suporter yang lama menuntut kejelasan masa depan klub tentu menanti apakah rencana ini hanya sekadar isu atau benar-benar menjadi kenyataan.
(Razaqa Roger Arif Ali)
Sumber: Sportbible