Bola.com, Jakarta - Gelandang veteran Henrikh Mkhitaryan mengungkap momen pertengkaran panas dengan Jose Mourinho yang menjadi akhir dari kariernya di Manchester United (MU).
Pemain asal Armenia itu, kini berusia 36 tahun, membongkar kisah tersebut dalam buku barunya yang baru saja dirilis di Italia.
Mkhitaryan bergabung dengan United pada 2016 sebagai salah satu rekrutan pertama Mourinho di Old Trafford. Namun, hubungan keduanya tak pernah benar-benar harmonis.
Setelah hanya 18 bulan, Mkhitaryan meninggalkan MU dan bergabung ke Arsenal dalam kesepakatan tukar menukar spektakuler dengan Alexis Sanchez.
Bertengkar Hebat
“Saya berkata kepada Mourinho, ‘Kau sudah mengkritik saya selama satu setengah tahun, sejak saya datang ke Manchester United.’ Mourinho menjawab bahwa saya ‘sampah’, dan saat itu saya kehilangan kesabaran. Saya membalas, ‘Justru kau yang sampah. Sampah besar.’ Mourinho lalu berkata, ‘Keluar dari sini, saya tidak ingin melihatmu lagi'," ujar Mkhitaryan mendiskripsikan pertengkarannya dengan Mourinho, seperti dikutip dari The Sun, Jumat (10/10/2025)/
“Selama sesi latihan, dia tidak pernah bicara dengan saya, benar-benar diam seperti biksu, tapi setiap malam dia mengirim pesan lewat WhatsApp. ‘Miki, tolong tinggalkan klub.’ Situasinya menjadi tidak masuk akal."
"Saya selalu menjawab hal yang sama ‘Saya akan pergi jika menemukan tim yang tepat, kalau tidak, saya tunggu sampai musim panas'."
"Namun, di pertengahan Januari, pesan Mourinho berubah menjadi ‘Miki, tolong pergi, supaya saya bisa dapat Alexis Sanchez'," imbuhnya.
Menurut Mkhitaryan, Mino Raiola, agennya, saat itu sedang mengatur pertukaran pemain dengan Arsenal.
"Mino Raiola sedang mengupayakan pertukaran ini dengan Arsenal. Jadi, respons saya pun berubah. 'Saya pergi bukan hanya untuk membantu Anda, dan tolong berhenti mengirim pesan kepada saya. Kalau Anda mau, bicaralah dengan Mino'," tutur Mkhitaryan.
Sudah Berdamai dengan Mourinho
Setelah pertukaran itu, Mkhitaryan maupun Sanchez sama-sama gagal bersinar di klub barunya. Sanchez hanya mencetak 5 gol dalam 45 penampilan bersama MU meski bergaji hampir £450.000 per pekan, sementara Mkhitaryan tampil 59 kali untuk Arsenal tanpa meninggalkan kesan mendalam sebelum pindah ke AS Roma pada 2019.
Ironisnya, takdir mempertemukan kembali Mkhitaryan dan Mourinho di Roma pada 2021. Meski sempat memiliki sejarah kelam, keduanya akhirnya berdamai.
“Banyak yang bilang Mkhitaryan tidak punya peluang dengan saya, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Kami sama-sama dewasa dan jujur. Saya bahagia dengan hubungan kami sekarang," ungkap Mkhitaryan.
Namun kebersamaan itu tak berlangsung lama. Mkhitaryan kemudian bergabung ke Inter Milan pada 2022 secara gratis, dan kabarnya membuat Mourinho “marah besar” atas kepergiannya.
Sumber: The Sun