Zinedine Zidane Kirim Kode Comeback, Sebut Dua Tim yang Ingin Dia Latih

Legenda sepak bola dunia, Zinedine Zidane, tampaknya belum benar-benar menutup buku soal karier kepelatihannya.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 13 Oktober 2025, 05:30 WIB
Zinedine Zidane. Peraih trofi Euro 2000 bersama Timnas Prancis ini juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di akhir turnamen. Nyatanya itu tak cukup. Ia hanya menempati posisi kedua, kalah bersaing dengan Luis Figo yang saat itu memperkuat Real Madrid tanpa satu gelar pun. (AFP/Patrick Hertzog)

Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola dunia, Zinedine Zidane, tampaknya belum benar-benar menutup buku soal karier kepelatihannya. Sejak meninggalkan kursi pelatih Real Madrid pada 2021, pria berkepala plontos itu masih sabar menanti kesempatan yang ia sebut sebagai "pekerjaan impian".

Zidane memulai perjalanan kepelatihannya di Real Madrid Castilla, tim B Los Blancos, sebelum naik jabatan menjadi pelatih utama pada Januari 2016. Dalam dua periode berbeda, Zizou menorehkan prestasi luar biasa: tiga trofi Liga Champions dan dua gelar La Liga berhasil ia persembahkan untuk klub raksasa Spanyol itu.

Advertisement

Namun, semuanya berakhir pada musim 2020/2021. Setelah gagal mempersembahkan trofi di musim itu, Zidane memutuskan mundur dan memilih untuk rehat dari dunia kepelatihan.

Zidane kini berusia 53 tahun, masih bugar, dan jelas belum kehilangan ambisinya di dunia sepak bola. Jika waktunya tiba, bukan tidak mungkin kita akan melihat Zizou berdiri di pinggir lapangan lagi, kali ini bukan sebagai maestro di lapangan, melainkan arsitek di balik bendera biru Les Bleus.

 


Sabar Menunggu, Zidane Mengincar Kursi Deschamps di Timnas Prancis

Ia mengakhiri karir sebagai pemain sepak bola pada tahun 2006 dan saat ini didaulat sebagai juru taktik tim yang berjuluk Los Blancos sejak tahun 2016. (Foto: AFP/Oscar Del Pozo)

Meski sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar, termasuk Manchester United, Zidane rupanya punya target yang lebih spesial. Ia ingin melatih Timnas Prancis, tim yang membesarkan namanya baik sebagai pemain maupun ikon sepak bola dunia.

“Saya pasti akan kembali melatih. Juventus? Saya tidak tahu kenapa itu tidak terjadi, tapi klub itu selalu ada di hati saya,” kata Zidane. “Salah satu impian saya adalah melatih tim nasional Prancis. Kita lihat saja nanti.”

Kursi pelatih Timnas Prancis saat ini masih dipegang oleh Didier Deschamps, sosok yang sudah menukangi Les Bleus sejak 2012. Deschamps tercatat sebagai pelatih terlama dalam sejarah Prancis, membawa tim meraih gelar juara dunia 2018 dan finalis Piala Dunia 2022 sebelum kalah lewat adu penalti dari Argentina.

Namun masa jabatannya diprediksi akan berakhir usai Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Di situlah peluang Zidane terbuka lebar untuk melanjutkan tongkat estafet sang mentor sekaligus mantan rekan setimnya.

 


Dari Juara Dunia ke Calon Pelatih Timnas

Rekam jejak Zinedine Zidane saat dua periode membesut Real Madrid tentu menjadi pertimbangan utama manajemen Bayern Munchen menjadikannya calon pengganti Thomas Tuchel. Koleksi 2 trofi La Liga, 3 gelar juara Liga Champions dan 2 trofi Piala Dunia Klub menjadi bukti kejeniusannya bersama Real Madrid. (AFP/Franck Fife)

Sebagai pemain, Zidane adalah legenda sejati Prancis. Ia mencatat 108 caps, membawa Les Bleus menjuarai Piala Dunia 1998 di kandang sendiri, lalu melengkapinya dengan gelar Euro 2000. Dengan rekam jejak seperti itu, rasanya Zidane memang pantas menjadi penerus Deschamps.

Menariknya, keduanya sempat bermain bersama di Juventus dan Timnas Prancis. Meski rumor sempat menyebut hubungan mereka renggang, Deschamps memastikan tidak ada masalah pribadi dengan Zidane.

“Ah, itu cuma anggapan orang,” ujar Deschamps santai. “Kami sudah lama saling kenal dan tetap saling menghormati. Terakhir kali kami bertemu, kami mengobrol dengan baik. Kami saling mengakui kesuksesan masing-masing.”

Ia menambahkan, “Kami memang bukan sahabat dekat, tapi apapun yang terjadi, rasa hormat itu akan selalu ada di antara kami.”

Berita Terkait