Begini Pesan 10 Kata dari Mourinho yang Diterima Mkhitaryan Setiap Malam saat di MU

Cerita Henrikh Mkhitaryan dapat pesan 10 kata setiap malam dari Jose Mourinho saat di MU.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Oktober 2025, 08:30 WIB
Manajer Manchester United asal Portugal, Jose Mourinho (tengah), memberikan instruksi kepada gelandang Manchester United asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan (kiri), dalam pertandingan Piala Super UEFA antara Real Madrid dan Manchester United pada 8 Agustus 2017, di Philip II Arena, Skopje. (Nikolay DOYCHINOV/AFP)

Bola.com, Jakarta - Henrikh Mkhitaryan akhirnya buka suara tentang kisah kelamnya bersama Jose Mourinho di Manchester United.

Dalam autobiografi terbarunya, "My Life Always at the Center", gelandang asal Armenia itu mengungkap bahwa Mourinho pernah mengiriminya pesan singkat berisi 10 kata setiap malam, sebuah pesan yang dianggapnya brutal dan menjadi simbol keretakan hubungan mereka.

Advertisement

Mkhitaryan bergabung dengan MU pada musim panas 2016 setelah tampil luar biasa bersama Borussia Dortmund.

Dalam semusim di Jerman, ia mencetak 23 gol dan memberi 32 assist dari 52 laga, catatan yang membuat ekspektasi di Old Trafford melambung tinggi.

Saat itu, Mourinho yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih, menyambutnya dengan pujian.

"Henrikh adalah pemain yang sangat berbakat, tampil subur baik di klub maupun timnasnya. Ia pemain tim sejati, dengan visi, keterampilan, dan insting mencetak gol yang hebat. Saya senang ia memilih bergabung dengan United," ujar Mourinho kala itu.

 


Memburuk dengan Cepat

Henrikh Mkhitaryan - Manchester United merekrut Mkhitaryan dari Borrusia Dortmund pada tahun 2016. Mkhitaryan turut mengantarkan Manchester United menjuarai Liga Europa 2017, dengan mencetak 6 gol dalam 11 penampilannya di kompetisi tersebut. (AFP/Oli Scarff)

Namun, perjalanan Mkhitaryan di Inggris tak berjalan mulus. Meski ikut membawa United meraih trofi Liga Europa dan Piala Liga di musim pertamanya, performanya di Premier League jauh dari harapan.

Pada musim keduanya, situasinya memburuk, hingga akhirnya ia dilepas ke Arsenal pada Januari 2018, dua pekan setelah ditarik keluar di babak pertama laga Piala FA kontra Derby County.

Transfer ke Arsenal terjadi lewat skema tukar pemain dengan Alexis Sanchez, bintang andalan The Gunners kala itu.

Mourinho akhirnya mendapat pemain incarannya, tetapi hasilnya justru berantakan: Sanchez kemudian dianggap sebagai satu di antara rekrutan terburuk dalam sejarah modern MU.

 


Pertengkaran Besar dan Pesan Misterius

Henrikh Mkhitaryan meninggalkan Manchester United pada 22 Januari 2018. Ia ditaksir memiliki banderol sebesar 35 juta euro. Kala itu, Pemain Armenia tersebut dilepas menuju Arsenal dengan mahar 34 juta euro. Mkhitaryan sendiri sempat menjadi andalan di lini tengah Setan Merah dengan mengoleksi 13 gol dan 11 assist dalam 63 kali penampilannya saat berseragam Setan Merah. (AFP/Ben Stansall)

Dalam bukunya, Mkhitaryan mengisahkan situasi menjelang kepindahannya yang digambarkannya sebagai "grotesque" atau janggal dan penuh tekanan.

Ia menulis tentang pertengkaran besar dengan Mourinho.

"Saya berkata kepadanya, 'Anda sudah mengkritik saya selama satu setengah tahun, sejak saya datang ke Manchester United,'" tulis Mkhitaryan, dikutip dari Goal.

"Mourinho lalu bilang saya adalah 'sepotong sampah.' Saya menjawab, 'Anda juga, dan bahkan lebih besar.'"

Pertengkaran itu memuncak dengan ucapan dingin Mourinho.

"Pergi. Saya tidak mau melihatmu lagi," demikian tanggapannya seperti dikutip Calcio Mercato.

Setelah itu, hubungan keduanya benar-benar membeku.

"Selama latihan, dia tak berkata apa pun. Diam seribu bahasa. Tapi, setiap malam dia mengirim pesan lewat WhatsApp: 'Miki, pergilah, tolong,'" tulis Mkhitaryan.

Ia selalu menjawab dengan tenang: "Saya akan pergi jika menemukan tim yang tepat. Jika tidak, saya tunggu sampai musim panas."

 

 


Pesan 10 Kata yang Mengubah Segalanya

Gelandang Arsenal, Henrikh Mkhitaryan, beradu cepat dengan gelandang Liverpool, Sadio Mane, pada laga Premier League di Stadion Emirates, London, Minggu (3/11). Kedua klub bermain imbang 1-1. (AFP/Ian Kington)

Seiring waktu, Mourinho makin mendesak agar Mkhitaryan meninggalkan klub. Menurut pengakuan sang pemain, pesan singkat itu kemudian berubah menjadi lebih panjang dan jelas.

"Sekitar pertengahan Januari, pesannya berubah sedikit," kenang Mkhitaryan.

"Isinya: 'Miki, pergilah, tolong, supaya saya bisa dapat Alexis Sanchez.'" (Miki, go away, please, so I can get Alexis Sanchez)

Saat itu, Mino Raiola, agen Mkhitaryan, sedang bernegosiasi dengan Arsenal terkait pertukaran pemain tersebut.

"Jawaban saya juga berubah," lanjutnya.

"Saya bilang, 'Saya tidak akan pergi hanya untuk menyenangkanmu. Dan tolong jangan kirimi saya pesan lagi. Kalau perlu bicara, hubungi Mino.'"

Tak lama setelah itu, kesepakatan pun tercapai. Mkhitaryan pindah ke Arsenal, sementara Alexis Sanchez menuju MU.

 


Berdamai di Roma

Henrikh Mkhitaryan dipinjamkan oleh Arsenal ke AS Roma pada 2019 lantaran performanya yang kurang baik. Pada musim berikutnya, ia akhirnya dipermanenkan oleh klub Ibu Kota Italia secara gratis. Penampilannya pun juga ikut membaik bersama Giallorossi. Pemain asal Armenia itu telah menjadi sosok penting dan telah menorehkan 117 laga dengan koleksi 29 gol serta 28 assist. Sayangya, pada bursa transfer musim panas ini, Mkhitaryan memutuskan untuk meninggalkan klub dan bergabung dengan Inter Milan secara gratis. (AFP/Alberto Pizzoli)

Kendati hubungan mereka sempat rusak parah, takdir mempertemukan keduanya lagi tiga tahun kemudian di AS Roma. Mengejutkannya, semua ketegangan langsung mencair.

"Di hari pertama kami bertemu lagi, kami langsung berpelukan," ujar Mkhitaryan.

"Entah bagaimana, semua ketegangan itu menghilang begitu saja di Italia," tambahnya.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait