Bola.com, Jakarta Manajer Chelsea, Enzo Maresca, menegaskan dirinya sama sekali tidak menyesal meski diusir dari lapangan karena selebrasi emosionalnya usai kemenangan dramatis 2-1 atas Liverpool di Stamford Bridge.
Pelatih asal Italia itu menyebut momen tersebut sebagai salah satu yang paling berkesan sepanjang kariernya di London Barat dan mengaku bahwa ekspresinya merupakan luapan spontan dari gairah sepak bola yang sejati.
Maresca mendapat kartu merah langsung setelah berlari di pinggir lapangan dan ikut merayakan bersama para pemain serta staf pelatih di depan ribuan suporter yang memadati Stamford Bridge.
Gol kemenangan dicetak oleh Estevao Willian, wonderkid asal Brasil yang baru berusia 17 tahun, di menit-menit akhir pertandingan — memastikan Chelsea meraih tiga poin penting sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di kandang.
“Itu adalah emosi yang luar biasa. Ini musim kedua saya di Chelsea, dan itu adalah pertama kalinya kami menang di kandang di menit-menit terakhir. Saya tidak bisa menahan diri, semua terasa begitu cepat dan alami,” ujar Maresca dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Pahami Keputusan Wasit
Pelatih berusia 44 tahun itu kemudian mengaku bahwa dirinya memahami keputusan wasit, namun menilai sepak bola memang tak lepas dari sisi emosional.
“Saya sudah sering mengatakan bahwa sepak bola adalah gairah dan naluri. Saya mungkin tidak punya waktu untuk berpikir. Itu murni reaksi spontan dan saya pikir itu sepadan,” tegasnya sambil tersenyum.
Bagi para pendukung Chelsea, aksi Maresca itu justru menjadi simbol kebersamaan dan semangat baru dalam skuad muda The Blues.
Banyak yang menilai, reaksi sang manajer menunjukkan betapa besar rasa cintanya terhadap tim dan tekad untuk membangun kembali kejayaan klub setelah beberapa musim yang sulit.
Papan Atas
Dengan hasil tersebut, Chelsea kini terus menempel papan atas klasemen sementara Liga Inggris, menandai kemajuan signifikan di bawah arahan Maresca yang datang dari Leicester City musim lalu.
Gaya permainan menyerang dan progresif yang diterapkannya mulai menunjukkan hasil positif, terutama dalam konsistensi dan mentalitas pemain muda seperti Estevao, Palmer, serta Gallagher.
Namun, konsekuensi dari selebrasi itu tetap harus dijalani. Maresca akan menjalani hukuman larangan mendampingi tim dari pinggir lapangan saat Chelsea bertandang ke markas Nottingham Forest pada Sabtu, 18 Oktober, tepat setelah jeda internasional.
Tak Berpengaruh
Meski begitu, sang pelatih memastikan bahwa absennya di pinggir lapangan tak akan memengaruhi fokus tim.
“Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Saya percaya pada staf dan para pemain. Mereka tahu apa yang harus dilakukan, dengan atau tanpa saya di area teknis,” ujarnya.
Setelah laga melawan Nottingham Forest, Chelsea akan langsung mengalihkan fokus ke Liga Champions, di mana mereka dijadwalkan menghadapi Ajax Amsterdam pada Rabu, 22 Oktober. Pertandingan itu akan menjadi ujian penting bagi Maresca dan timnya dalam mempertahankan momentum positif di kompetisi Eropa.
Dengan semangat dan atmosfer baru di ruang ganti, Chelsea kini terlihat semakin percaya diri menghadapi fase padat kompetisi. Dan bagi Maresca, satu hal jelas: meski diusir karena selebrasi, kemenangan penuh emosi melawan Liverpool akan selalu menjadi momen yang “sepadan.”