Setelah KTT Mesir, Presiden Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Prajurit TNI untuk Misi Gaza

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI meyiapkan Pasukan Perdamaian Gaza usai KTT Mesir.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Oktober 2025, 08:20 WIB
Sebanyak 1.117 personel TNI menerima baret biru. Penyematan baret ini menandai kesiapan pasukan untuk diberangkatkan dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah bendera PBB. (Foto: Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI)

Bola.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menyiapkan Pasukan Perdamaian Gaza sebagai langkah antisipasi hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir.

Perintah tersebut disampaikan langsung dalam rapat terbatas di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12-10-2025) malam, kepada Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.

Advertisement

Instruksi ini menegaskan kesiapan Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Pemerintah menyatakan, pengerahan pasukan akan dilakukan apabila KTT Gaza menghasilkan kesepakatan konstruktif dan memperoleh mandat resmi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Langkah tersebut sekaligus menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung penyelesaian konflik serta memperkuat posisi negara dalam diplomasi kemanusiaan di tingkat global.


Arahan Presiden

800 Prajurit TNI Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda akan bertugas sebagai Pasukan Pemeliharaan Perdamaian Misi PBB di Darfur, Sudan, Afrika Utara. (Istimewa)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga bertindak sebagai juru bicara Presiden, menjelaskan bahwa instruksi tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah menghadapi kemungkinan kesepakatan damai.

"Kalau memang terjadi kesepakatan yang konstruktif, tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana (pengiriman pasukan)," ujar Prasetyo usai menghadiri rapat di Kertanegara, Jakarta.

Sementara itu, Presiden Prabowo berangkat ke Mesir melalui Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Minggu tengah malam.

Lawatan yang direncanakan berlangsung selama satu hari itu akan didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Prasetyo membenarkan bahwa kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT Gaza merupakan tindak lanjut dari undangan mendadak yang diterima pada Jumat (11-10-2025).

"Undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran Bapak Presiden Prabowo karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga Insyaallah bisa membawa perdamaian di Palestina, terutama di Gaza," jelasnya.

Kehadiran langsung Presiden dalam forum internasional itu diharapkan dapat memperkuat diplomasi Indonesia dan mendorong hasil konkret bagi terciptanya perdamaian di kawasan konflik.


Kesiapan Indonesia

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melepas pasukan perdamaian dunia ke Lebanon (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Jauh sebelum rapat tersebut, Presiden Prabowo telah menyampaikan komitmen Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam misi perdamaian global.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September lalu, Prabowo menyatakan kesediaan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian ke wilayah-wilayah konflik jika diberikan mandat resmi PBB.

"Manakala mandat diberikan oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza atau di tempat lain seperti Ukraina, Sudan, atau Libya, di mana pun tempat yang membutuhkan tegaknya perdamaian," tegasnya.

Pernyataan itu menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi.

Dengan latar belakang panjang keterlibatan Indonesia dalam misi penjaga perdamaian PBB, langkah ini menjadi lanjutan dari tradisi diplomasi aktif yang telah lama dijalankan.


Tanggung Jawab Global

Gelombang pertama pasukan perdamaian yang tergabung dalam kontingen Garuda Konga 35A/UNAMID, hari ini Jumat (20/2/2015) sore diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta dengan menggunakan pesawat PBB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kesiapan pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza mencerminkan arah baru politik luar negeri Indonesia yang lebih proaktif dan berani mengambil peran strategis di kancah internasional.

Pemerintah berharap, partisipasi Indonesia nantinya tidak hanya membantu memulihkan situasi kemanusiaan di Gaza, tetapi juga memperkuat posisi diplomasi Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia.

Bagi Indonesia, perdamaian bukan sekadar agenda politik luar negeri, melainkan juga bagian dari tanggung jawab moral sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Seperti ditegaskan Prasetyo Hadi, seluruh langkah pemerintah diarahkan untuk memastikan Indonesia dapat memberi kontribusi nyata dalam menjaga stabilitas global.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait