Inter Tumbangkan Roma, Cristian Chivu Beberkan Rahasia di Balik Perubahan Taktik

Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menegaskan bahwa timnya berusaha menerapkan pressing tinggi musim ini. Namun, ia juga mengakui bahwa untuk mengalahkan AS Roma, para pemain harus bisa memahami momen dan menyesuaikan pendekatan permainan.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 19 Oktober 2025, 05:50 WIB
Duel antara AS Roma vs Inter Milan pada laga pekan ke-7 Serie A 2025/2026 - Dok. AS Roma/@OfficialASRoma

Bola.com, Roma - Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menegaskan bahwa timnya berusaha menerapkan pressing tinggi musim ini. Namun, ia juga mengakui bahwa untuk mengalahkan AS Roma, para pemain harus bisa memahami momen dan menyesuaikan pendekatan permainan.

Kemenangan 1-0 atas Roma menjadi kemenangan keenam beruntun bagi Inter di semua ajang. Hasil itu juga menjaga peluang Nerazzurri untuk kembali bersaing di jalur perebutan gelar Serie A.

Advertisement

Dalam laga tersebut, Ange-Yoan Bonny yang dipercaya menggantikan Marcus Thuram tampil impresif. Striker muda itu langsung membuka keunggulan pada menit keenam lewat umpan terobosan Nicolò Barella yang sukses menembus garis pertahanan tinggi Roma.

Meski hanya unggul satu gol, laga berjalan intens dengan peluang dari kedua tim. Henrikh Mkhitaryan sempat membuat ancaman serius setelah tendangannya membentur mistar gawang, sementara Yann Sommer melakukan dua penyelamatan krusial untuk menjaga keunggulan Inter.

 


Puji Mentalitas dan Etos Kerja Pemain

Ange-Yoan Bonny dari Inter Milan mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Serie A antara Roma dan Inter Milan, di Roma, Minggu (19-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Andrew Medichini)

Bagi Chivu, kemenangan ini bukan hanya soal strategi, tetapi juga soal karakter dan mental tim. Ia menilai para pemainnya menunjukkan semangat besar untuk terus berkembang setelah kegagalan musim lalu.

“Para pemain pantas mendapatkan semua pujian. Mereka berhasil melupakan kekecewaan, kembali siap menghadapi tantangan, dan ingin membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di semua kompetisi,” ujar Chivu kepada Sky Sport Italia.

“Saya bangga dengan cara mereka bekerja dan mempersiapkan diri secara mental untuk pertandingan besar. Mereka tahu bagaimana bertahan dalam tekanan, menantang diri sendiri, dan tetap rendah hati dalam situasi sulit,” lanjutnya.

 


Eksperimen Pressing Tinggi

Aksi Paulo Dubala pada duel antara AS Roma vs Inter Milan di pekan ke-7 Serie A 2025/2026 - Dok. AS Roma/@OfficialASRoma

Inter terlihat mencoba menekan tinggi sejak awal laga, sebuah perubahan besar dari era Simone Inzaghi. Chivu mengakui bahwa strategi itu belum sepenuhnya sempurna, tetapi menjadi bagian penting dari identitas baru timnya.

“Kami memang mencoba melakukan pressing tinggi, meski tidak selalu berhasil. Kami hanya punya satu sesi latihan bersama sebelum laga ini, sementara Roma punya pemain sayap yang berbahaya dan Dybala yang pandai menciptakan ruang,” ujar Chivu.

“Kami melakukannya cukup baik di babak pertama, tapi setelah jeda, intensitas menurun dan kami harus bertahan lebih dalam. Meski begitu, kami bisa membaca situasi dan memanfaatkan peluang lewat serangan balik,” jelasnya.

 


Persaingan Ketat di Puncak Serie A

Ange-Yoan Bonny mencetak gol untuk Inter Milan pada laga melawan AS Roma di pekan ke-7 Serie A 2025/2026 - Dok. Inter Milan/@Inter

Tambahan tiga poin membuat Inter kini sejajar dengan Napoli dan Roma di puncak klasemen dengan 15 poin. Juventus berpeluang menyusul jika menang pada laga berikutnya, sementara AC Milan bisa menyalip semua rival jika menaklukkan Fiorentina.

Pekan depan, Inter akan menghadapi laga berat melawan Napoli di Stadio Diego Armando Maradona. Pertemuan itu diyakini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi pressing tinggi racikan Chivu.


Persaingan di Liga Italia 2025/2026

Berita Terkait