Bola.com, Jakarta - Alan Pardew mulai mempertanyakan apakah perjalanan Alexander Isak di Liverpool akan berakhir seperti kisah Fernando Torres ketika hengkang ke Chelsea.
Penyerang asal Swedia itu belum mencetak satu pun gol di Premier League sejak didatangkan dari Newcastle United dengan mahar 125 juta paun pada tenggat bursa transfer musim panas lalu.
Isak sempat menolak tampil dalam laga pramusim dan tiga pertandingan awal Premier League bersama Newcastle. Tindakan itu dilakukan untuk memaksakan kepindahan ke Anfield, tetapi ia kini disebut masih berjuang untuk menemukan kembali kebugaran terbaiknya.
Dalam konferensi pers jelang laga, pelatih Liverpool, Arne Slot, menyebut bahwa Isak kini sudah dalam kondisi bugar sepenuhnya dan siap memberi pengaruh di lapangan.
Ia dipercaya tampil sejak menit awal saat The Reds kalah 1–2 dari Manchester United di Anfield, Minggu (19-10-2025), bermain selama 73 menit sebelum digantikan oleh Federico Chiesa.
Kekhawatiran Pardew
Chiesa kemudian menjadi kreator gol penyama kedudukan Cody Gakpo. Namun, lagi-lagi, Isak gagal mencatatkan namanya di papan skor, setelah peluang emasnya digagalkan kiper Senne Lammens.
Berbicara dalam program "The Final Word", Pardew, mantan pelatih Charlton, Crystal Palace, dan Newcastle, mengungkapkan kekhawatirannya dengan membandingkan situasi Isak dengan Torres.
"Saya hanya bertanya-tanya apakah ini akan menjadi kisah seperti Torres," ujar Pardew.
"Ingat ketika Torres pindah ke Chelsea? Dia luar biasa di Liverpool, semua orang mengira kepindahannya ke Chelsea akan jadi akhir dari segalanya, tapi, ternyata tidak berjalan sesuai harapan."
"Dia memang masih mendapat medali Liga Champions, tapi apakah Isak akan tetap jadi pemain seperti yang kita lihat di Newcastle setelah pindah ke Liverpool? Atau justru berbeda? Saat ini mungkin belum adil menilai karena ia belum sepenuhnya bugar, tapi startnya memang lambat," ulasnya.
Belum Membaik
Keputusan Isak untuk melewatkan pramusim dan tiga laga pembuka tampaknya berbalik merugikannya. Dalam empat penampilannya di Premier League bersama Liverpool, ia hanya mencatatkan enam tembakan.
Laga melawan MU menjadi satu-satunya kesempatan di mana ia berhasil mengarahkan bola tepat sasaran. Akibat kehadirannya, Hugo Ekitike, yang sudah mengoleksi tiga gol di liga, kini harus duduk di bangku cadangan dalam dua pertandingan terakhir.
Kendati berstatus rekrutan termahal klub, Arne Slot bisa saja mempertimbangkan untuk menurunkan Isak ke bangku cadangan, mengingat Liverpool sudah menelan empat kekalahan beruntun dan butuh perubahan dalam lini serang.
Mengulang Kisah Fernando Torres
Di bawah asuhan Rafael Benitez, Fernando Torres dulu dikenal sebagai satu di antara penyerang paling berbahaya di Eropa.
Ia menjadi ikon Liverpool sebelum akhirnya mengejutkan dunia dengan kepindahannya ke Chelsea pada hari terakhir bursa transfer Januari 2011 dengan nilai 50 juta paun.
Banyak yang mengira kepindahan itu akan membuatnya makin gemilang, tetapi performanya justru menurun drastis.
Torres memang mencetak beberapa gol penting dan mengangkat trofi Liga Champions, tetapi publik tak pernah melihat lagi versi terbaiknya seperti di Anfield.
Butuh 15 pertandingan bagi Torres untuk mencetak gol pertamanya bagi Chelsea. Selama bermain di Premier League bersama The Blues, jumlah gol terbanyaknya dalam satu musim hanya delapan. Sementara momen kegagalannya di Old Trafford masih diingat hingga kini.
Torres mencatatkan 81 gol dalam 142 laga bersama Liverpool, tetapi hanya mampu mencetak 45 gol dari 172 pertandingan bersama Chelsea.
Perjalanan Isak di Liverpool memang baru dimulai, tetapi start yang lambat membuat banyak pihak mulai khawatir apakah ia akan mengalami nasib serupa dengan legenda asal Spanyol itu.
Sumber: Talksport