Termasuk Makkah, Ini 10 Kota Terpanas di Dunia Sepanjang 2025

Berikut daftar kota yang hidup di bawah sinar matahari yang menyengat sepanjang tahun.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 23 Oktober 2025, 07:20 WIB
Ilustrasi Lipsus Cuaca Panas

Bola.com, Jakarta - Suhu ekstrem panas terjadi di berbagai belahan dunia. Situasi ini dinilai karena pengaruh perubahan iklim global. 

Berapa kota kini telah terdaftar sebagai tempat tinggal dengan suhu rata-rata tertinggi di dunia, di mana "musim panas" seakan tidak pernah berakhir.

Advertisement

Menurut informasi dari Trading Economics, terdapat 10 kota terpanas di dunia pada tahun 2025, dengan suhu rata-rata tahunan yang melebihi 28 derajat Celsius.

Dari daerah kering di Afrika Timur hingga kota-kota pesisir di Timur Tengah, berikut adalah daftar kota yang hidup di bawah sinar matahari yang menyengat sepanjang tahun.

 


1. Djibouti City, Djibouti (30,5C)

Kota kecil yang terletak di pesisir Teluk Aden ini memiliki suhu rata-rata tahunan 30,5C, menjadikannya sebagai lokasi terpanas. Meskipun wilayahnya kering, pelabuhan Djibouti berfungsi sebagai jalur vital dalam perdagangan antara Laut Merah dan Samudra Hindia.

Pada Juli, suhu dapat melonjak hingga 41C, sementara suhu terendah jarang berada di bawah 21C. Meskipun tantangan panas ekstrem menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, perpaduan budaya Prancis dan Afrika di Djibouti tetap menarik minat wisatawan yang mampu menghadapi suhu tinggi.

 


2. Khartoum, Sudan (30,4 Celcius)

Konflik antara Angkatan Darat Sudan dengan RSF meletup pada 15 April 2023, di mana Khartoum menjadi medan tempur. Kondisi ini membuat Kota Khartoum terseok-seok tanpa hukum dan layanan masyarakat lumpuh. (AFP)

Sebagai ibu kota Sudan dengan populasi lebih dari lima juta jiwa, Khartoum berfungsi sebagai pusat ekonomi yang kini terpengaruh oleh konflik politik dan sosial. Suhu di siang hari dapat mencapai 43C pada bulan Mei. Terletak di pertemuan antara Sungai Nil Putih dan Nil Biru, kondisi ini sedikit membantu menurunkan suhu, meskipun sebagian besar penduduk masih harus berjuang dengan udara kering dan panas yang hampir sepanjang tahun.

 


3. Jizan, Arab Saudi (30,4 Celcius)

Jizan, yang terletak di tepi Laut Merah, dikenal sebagai salah satu daerah paling subur di Arab Saudi dengan hasil pertanian tropis yang melimpah.

Namun, suhu di wilayah ini tetap sangat panas. Rata-rata suhu harian pada musim panas dapat mencapai 36C, dan bahkan pada bulan terdingin seperti Januari, suhu masih berkisar sekitar 26C.

Pemerintah Arab Saudi saat ini aktif mengembangkan sektor pariwisata dan energi di daerah yang dijuluki "panas tetapi produktif" ini.

 


4. Kassala, Sudan (30,3 Celcius)

Kassala, yang terletak di timur Sudan dekat perbatasan Eritrea, merupakan salah satu daerah dengan suhu ekstrem dan curah hujan yang sangat rendah.

Kondisi panas dan kekeringan membuat banyak penduduk kesulitan dalam mendapatkan air bersih dan pangan. Debu serta badai pasir sering melanda wilayah ini, yang semakin memperburuk infrastruktur dan menyulitkan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

 


5. Yelimane Cercle, Mali (30,1C)

Yelimane Cercle, yang terletak di wilayah barat Mali, menghadapi cuaca panas gurun yang menyengat setiap harinya. Suhu siang hari dapat melebihi 41C pada bulan April dan Mei.

Meskipun siang hari sangat panas, suhu malam hari di daerah ini bisa turun hingga di bawah 20C. Aktivitas pertambangan dan pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi di tengah kondisi iklim yang semakin ekstrem.

 


6. Niamey, Niger (29,8 Celcius)

Pendukung Presiden Niger Bazoum yang dikudeta berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka kepadanya di Niamey pada 26 Juli 2023 (AFP)

Ibu kota Niger ini memiliki populasi lebih dari satu juta orang dan terkenal dengan kehidupan kota yang dinamis serta pasar terbuka yang menjadi ciri khas Afrika Barat. Meskipun aktivitas masyarakatnya sangat hidup, Niamey mencatat suhu rata-rata yang melebihi 32C sepanjang tahun. Musim panas yang berlangsung dari Maret hingga Mei merupakan periode paling panas, di mana suhu harian dapat mencapai lebih dari 40C.

 


7. Atbara, Sudan (29,7 Celcius)

Kota Atbara yang terletak di tepi Sungai Nil Putih berfungsi sebagai pusat jalur kereta api di Sudan. Namun, di balik kesibukan transportasinya, kota ini termasuk salah satu yang terpanas di benua Afrika.

Suhu pada siang hari dapat melebihi 39C selama tujuh bulan berturut-turut setiap tahun. Hanya di musim dingin, suhu malam hari dapat turun hingga sekitar 15C, yang menjadi satu-satunya saat warga dapat beristirahat dengan nyaman.

 


8. Bosaso, Somalia (29,5 Celcius)

Sebagai kota pelabuhan yang vital di Somalia, Bosaso memiliki ekonomi yang dinamis, didorong oleh perdagangan dan pendidikan. Namun, panas yang ekstrem menjadi tantangan sehari-hari bagi penduduknya.

Rata-rata suhu siang hari di kota ini melebihi 35C hampir sepanjang tahun. Bahkan pada malam hari, suhu udara jarang turun di bawah 21C, sehingga membuat suasana tetap panas.

 


9. Makkah, Arab Saudi (29,1 Celcius)

Ilustrasi haji, umrah, Makkah. (Photo by Beris Creatives on Unsplash)

Makkah, sebagai kota suci bagi umat Islam, selalu dipenuhi oleh jutaan jamaah yang datang setiap tahun untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, suhu di Makkah dapat mencapai tingkat yang sangat ekstrem, dengan puncaknya mencapai 45C selama musim panas.

Selain itu, curah hujan yang rendah meningkatkan risiko banjir bandang setiap kali badai singkat menghampiri kota ini.

 


10. Sur, Oman (28,7 Celcius)

Sur dikenal sebagai kota pelabuhan tradisional yang menawarkan keindahan pesisir Teluk Oman serta kapal layar klasik yang disebut dhow.

Namun, di balik keindahannya, Sur mencatat suhu rata-rata tahunan hampir mencapai 29C. Di bulan Juni, suhu siang hari dapat melampaui 40C, menjadikannya salah satu kota terpanas di wilayah Asia Barat.