Bola.com, Jakarta - Barcelona urung menjalani pertandingan di Miami, Amerika Serikat. Batalnya laga tersebut membuat El Barca kehilangan pemasukan sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat.
Opertor La Liga menjadwalkan satu pertandingan di luar Benua Eropa, tepatnya Miami, Amerika Serikat. Satu-satunya duel yang bakal digelar tersebut adalah Villarreal versus Barcelona di Stadion Hard Rock, Desember 2025.
Pertandingan tersebut akan menjadi tonggak sejarah karena menjadi laga resmi La Liga pertama yang dimainkan di luar Eropa. UEFA memberikan izin dengan berat hati, meski tetap menegaskan penolakan terhadap ide laga domestik yang dimainkan di negara lain.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, muncul gelombang protes dari para pemain yang menolak keputusan tersebut. Mereka memprotes kurangnya transparansi dan komunikasi dari pihak liga, bahkan melakukan aksi diam selama 15 detik di awal pertandingan sebagai bentuk solidaritas.
Akhirnya, La Liga pun memutuskan untuk menunda rencana itu dan mengembalikan jadwal pertandingan Barcelona kontra Villarreal ke tempat asalnya di Spanyol.
Barcelona Kehilangan Pendapatan Besar
Meski pertandingan di Miami sebenarnya adalah laga kandang Villarreal, Barcelona tetap berharap bisa meraup keuntungan besar dari even itu.
Klub asal Katalunya itu memang masih berjuang keluar dari kesulitan finansial yang sudah menghantam mereka selama beberapa tahun terakhir.
Pertandingan tersebut sebenarnya dirancang sebagai langkah strategis untuk memperluas pasar La Liga di Amerika Utara, wilayah yang saat ini didominasi Premier League Inggris.
Menurut laporan MARCA, lebih dari 70.000 tiket sudah dipesan untuk pertandingan di Miami, dan sponsor-sponsor besar siap menambah pundi-pundi uang. Secara keseluruhan, laga ini diperkirakan bernilai 5 sampai 6 juta dolar AS (sekitar Rp83–99 miliar) bagi Barcelona.
Tak heran jika keputusan pembatalan ini membuat pihak klub kecewa, meski tetap menerima keputusan resmi dari otoritas liga.
Kemarahan Javier Tebas
La Liga juga merespons dengan nada kecewa, menyebut pembatalan laga ini sebagai hilangnya kesempatan bersejarah yang tak tertandingi.
Namun, Presiden La Liga, Javier Tebas, bereaksi paling keras. Dia meluapkan kekesalannya melalui media sosial, menuding pihak-pihak yang menolak rencana ini sebagai berpikiran sempit dan tidak memahami masa depan sepak bola.
"Pembelaan atas 'tradisi' hanya datang dari perspektif yang sempit dan provinsial. Padahal, tradisi sepak bola Eropa yang sebenarnya justru sedang dihancurkan oleh keputusan lembaga-lembaga yang mengaturnya," tulis Tebas di akun X pribadinya.
Dia juga menyinggung soal integritas kompetisi yang menurutnya kerap dijadikan alasan oleh pihak yang justru selama ini mempertanyakan integritas itu sendiri. Itu merupakan sindiran tajam yang diyakini ditujukan kepada Real Madrid.
Kembali ke Villarreal
Dengan dibatalkannya laga Miami, pertandingan kedua tim akan tetap digelar di Estadio de la Ceramica, kandang Villarreal.
Bagi La Liga dan Barcelona, keputusan ini tak hanya berarti kehilangan momen sejarah, tetapi juga kehilangan peluang besar untuk memperkuat citra global kompetisi dan memperbaiki kondisi finansial klub.
Sumber: Sports Illustrated