Jejak Pelatih Belanda di Asia: Guus Hiddink Paling Mentereng

Pelatih asal Belanda memiliki karier yang menarik saat melatih tim di kawasan Asia.

BolaCom | Hery KurniawanDiterbitkan 24 Oktober 2025, 11:00 WIB
Guus Hiddink melatih Real Madrid pada musim 1998-1999. Setelah itu, Hiddink sukses dengan Timnas Korea Selatan, Rusia dan Australia serta tiga gelar juara Liga Belanda bersama PSV dan Piala FA bersama Chelsea. (AFP/SPORTASIA/Robyn Beck)

Bola.com, Jakarta - Saat ini Timnas Indonesia berstatus tanpa pelatih kepala. Belum lama ini PSSI resmi tidak melanjutkan kerja sama dengan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.

Kluivert dinilai gagal oleh PSSI setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026. Seperti diketahui, Skuad Garuda terhenti di putaran keempat kualifikasi ajang tersebut.

Advertisement

Perdebatan dan obrolan mengenai siapa yang layak mengisi posisi pelatih kepala Timnas Indonesia belakangan ini pun menyeruak. Ada yang menyarankan agar PSSI tetap memakai pelatih dari Belanda.

Sembari menanti keputusan PSSI soal siapa yang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia, Bola.com mencoba mengulik data-data mengenai para pelatih dari Belanda yang pernah berkarier di Asia.

Kira-kira siapa pelatih Belanda yang paling mentereng di Asia. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.


Guus Hiddink

Guus Hiddink. Eks pelatih berusia 75 tahun yang kini menjadi Direktur Teknik Timnas Curacao sejak awal Mei 2022 ini merupakan pelatih kedua asal Belanda yang mampu meraih trofi Piala Champions. Ia meraihnya di musim kedua pada periode pertamanya membesut PSV Eindhoven pada musim 1987/1988 usai mengalahkan Benfica lewat adu penalti di partai final. Total ia menukangi PSV selama 3 tahun di periode pertamanya, mulai Maret 1987 hingga Juni 1990. (AFP/Jacques Demarthon)

Guus Hiddink bisa dikatakan sebagai pelatih asal Belanda dengan nama paling wangi di Asia. Hiddink pernah menukangi dua tim di benua tersebut yakni Timnas Korea Selatan dan Timnas Australia.

Prestasi Guus Hiddink di dua tim tersebut sangat layak untuk terus diingat. Hiddink membawa Timnas Korea Selatan melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2002.

Sementara itu saat menukangi Timnas Australia, prestasi Guus Hiddink juga tidak kalah mentereng. Negeri Kanguru berhasil dibawa ke babak 16 besar Piala Dunia 2006.


Dick Advocaat

Dick Advocaat. Pelatih berusia 74 tahun yang baru saja diangkat sebagai penasihat teknik FC Utrecht pada Maret 2022 ini pernah membesut Sunderland di Liga Inggris mulai Maret hingga Oktober 2015. Ia sukses menghindarkan tim dari degradasi pada akhir musim 2014/2015. (AFP/Lindsey Parnaby)

Timnas Korea Selatan ingin mengulang kisah sukses pelatih Belanda dengan mendatangkan Dick Advocaat pada 2005. Tugas Advocaat jelas, yakni membawa Taeguk Warriors berprestasi di Piala Dunia 2006.

Sayangnya, Dick Advocaat tidak bisa menyamai prestasi Guus Hiddink. Timnas Korea Selatan asuhannya gagal melaju dari fase grup di Piala Dunia 2006.

Kini, Dick Advocaat sedang dalam proses menulis sejarah lain dalam kariernya. Ia sangat berpeluang membawa Timnas Curacao lolos ke Piala Dunia 2026. 


Frank Rijkaard

Frank Rijkaard. Eks pelatih berusia 59 tahun yang terakhir mengarsiteki Timnas Arab Saudi pada Januari 2013 ini merupakan pelatih kelima asal Belanda yang mampu meraih trofi Liga Champions. Ia meraihnya di musim ke-3 membesut Barcelona pada musim 2005/2006 usai mengalahkan Arsenal 2-1 di partai final. Total ia menukangi Barcelona selama 5 tahun, mulai Juli 2003 hingga Mei 2008. (AFP/Lluis Gene)

Frank Rijkaard menulis sejarah manis sebagai pelatih Barcelona. Gelar juara Liga Champions di musim 2005/2006 menjadi salah satu bukti kehebatannya.

Frank Rijkaard pun mencoba peruntungan dengan menerima pinangan untuk menjadi pelatih Timnas Arab Saudi pada 2011. Sayangnya, karier Rijkaard di negara tersebut hanya berjalan selama dua tahun dengan prestasi biasa saja.

Menariknya, setelah berhenti sebagai pelatih Timnas Arab Saudi pada 2013, Frank Rijkaard tidak pernah kembali menjadi pelatih.


Bert Van Marwijk

Pelatih Timnas Australia, Bert van Marwijk, bersama Josh Risdon dan Josh Brillante (kanan). (AFC/Saeed Khan)

Bert van Marwijk menulis sukses bersama Timnas Belanda di Piala Dunia 2010. Saat itu ia mengantarkan Oranje ke babak final ajang yang digelar di Afrika Selatan itu.

Sayangnya, Timnas Belanda harus menelan pil pahit. Arjen Robben dan kawan-kawan harus mengalami kekalahan 0-1 dari Timnas Spanyol pada partai puncak itu.

Setelah itu, Bert van Marwijk sempat berkelana di Asia dengan menukangi Timnas Australia dan Timnas Uni Emirat Arab. Sayangnya, tidak ada prestasi yang benar-benar spesial yang ditorehkan Van Marwijk di Asia.


Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert berbicara kepada awak media jelang laga melawan Bahrain, Senin (23/3/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Patrick Kluivert dikenal sebagai striker tajam saat masih aktif bermain. Torehan kariernya di Barcelona, Newcastle United, dan Ajax Amsterdam jelas menjadi bukti nyata.

Namun, sebagai pelatih, Patrick Kluivert tampak masih jauh dari harapan. Kiprah singkatnya bersama Timnas Indonesia pun menjadi bukti paling baru anggapan itu.

Patrick Kluivert resmi diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Januari 2025. Sayangnya, 10 bulan berselang, ia harus kehilangan pekerjaannya.

Berita Terkait