Roy Keane dan Oliver Glasner Sepakat soal Kelemahan Terbesar Liverpool, Apa Itu?

Kelemahan Liverpool kini sudah menjadi rahasaia umum. Jika Arne Slot tak segera memperbaikinya di kompetisi domestik, The Reds berisiko menutup musim dengan hasil yang jauh dari harapan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Oktober 2025, 13:45 WIB
Bek Liverpool asal Belanda #04, Virgil van Dijk (tengah), merayakan gol kemenangan 1-2 bersama rekan satu timnya dalam pertandingan Liga Champions antara Eintracht Frankfurt dan Liverpool FC di Frankfurt, Jerman Barat, Kamis (23-10-2025) dini hari WIB. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Bola.com, Jakarta - Liverpool memang berhasil mengakhiri rentetan kekalahan mereka setelah menumbangkan Eintracht Frankfurt 5-1 di Liga Champions, Kamis dini hari lalu.

Namun, bagi Roy Keane, kemenangan besar itu belum cukup menutupi masalah utama The Reds, sebuah persoalan yang sebelumnya juga telah disinggung oleh pelatih Crystal Palace, Oliver Glasner.

Advertisement

Kendati sempat tertinggal lebih dulu dari wakil Jerman itu, pasukan Arne Slot tampil ganas untuk mengamankan tiga poin dan memutus catatan empat kekalahan beruntun dari Crystal Palace, Chelsea, Galatasaray, dan Manchester United dalam sebulan terakhir.

Tiga kekalahan di Premier League bahkan terjadi lewat gol-gol telat.

Namun, Keane menilai persoalan di lini belakang Liverpool masih menjadi biang kerok penurunan performa mereka, meski lini depan tetap produktif mencetak gol. 


Keane: Lini Belakang Jadi Sumber Masalah

Tokoh lainnya adalah Roy Keane. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya bergantung kepada uang dan keserakahan dan berharap FIFA dapat menghentikannya. (AFP/Nick Potts/Pool)

Dalam empat laga sebelum lawatan ke Jerman, Liverpool sudah kebobolan tujuh kali. Sepanjang musim ini, mereka baru mencatat dua clean sheet, saat menang 1-0 atas Arsenal dan ketika menaklukkan Burnley lewat gol di penghujung laga.

Keane menyoroti hal ini sebagai masalah paling mendesak yang harus segera diperbaiki.

"Saya pikir jelas masalah terbesar ada di pertahanan. Saat menyerang, mereka masih punya ancaman," ujar Keane dalam program Stick to Football.

"Para pemain memang sempat sedikit menurun, tapi mereka punya kualitas. Masalahnya, sejak awal musim, bahkan sejak Community Shield, mereka terlalu mudah memberikan peluang. Orang-orang dulu berkata, 'tidak apa-apa, mereka mencetak banyak gol.' Tapi, sekarang gol-gol itu sudah mulai mengering, sementara peluang dan gol yang mereka berikan tetap banyak. Itulah persoalan utama mereka," ulasnya.

Menurut Keane, jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan, Liverpool akan kesulitan bersaing dengan Arsenal dan Manchester City dalam perebutan gelar juara Premier League musim ini.


Glasner Sudah Lebih Dulu Mengingatkan

Oliver Glasner, pelatih Crystal Palace. (Dok. cpfc.co.uk)

Menariknya, Oliver Glasner sempat mengeluarkan peringatan serupa jauh sebelum Keane membicarakannya.

Pelatih asal Austria itu dua kali mengalahkan Liverpool musim ini, pertama pada laga Community Shield lewat adu penalti di Wembley pada Agustus, dan sekali lagi di Premier League bulan berikutnya, yang mengakhiri rekor tak terkalahkan The Reds.

Glasner mengaku sudah mengidentifikasi kelemahan utama Liverpool: garis pertahanan tinggi yang mudah dieksploitasi oleh serangan cepat. Ia memanfaatkannya dengan baik lewat kecepatan Ismaila Sarr dan Jean-Philippe Mateta.

"Kami sudah melihatnya sejak pertandingan terakhir musim lalu ketika bermain imbang 1-1 di Anfield, dan juga di Community Shield. Mereka sering bermain dengan garis pertahanan tinggi dan mengandalkan jebakan offside," kata Glasner kepada FootballJOE.

"Kami tahu kapan harus melakukan lari di belakang pertahanan, seperti yang terjadi pada gol kedua. Dari situ kami belajar bahwa, dengan timing yang tepat, kami bisa menciptakan peluang dan mencetak gol. Itu memberi kami kepercayaan diri," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa selain menekan lewat serangan balik cepat, Palace juga berusaha keras mengendalikan serangan Liverpool.

"Kami tampil bagus di babak pertama, sedikit kesulitan di babak kedua, tapi itu karena kualitas pemain dan pelatih mereka,” ujarnya.

“Semua detail kecil itu membantu kami meraih kemenangan atas Liverpool," tamba Glasner.

 

Sumber: TBR Football

Berita Terkait