Arne Slot Harus Menangani Mohamed Salah dengan Ekstra Hati-Hati di Liverpool

Tantangan Arne Slot, menangani Mohamed Salah dengan ekstra hati-hati di Liverpool.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Oktober 2025, 11:00 WIB
Pelatih Liverpool asal Belanda, Arne Slot, memeluk striker Mesir nomor punggung 11, Mohamed Salah, setelah pertandingan Premier League Inggris antara Liverpool dan Bournemouth di Anfield, Liverpool, Inggris barat laut, pada 15 Agustus 2025. Liverpool menang dengan skor 4-2. (Paul ELLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta Satu di antara pertimbangan Richard Hughes, Direktur Olahraga Liverpool, menunjuk Arne Slot sebagai pelatih kepala pada 2024 adalah pengalamannya dalam menghadapi perubahan.

Di Feyenoord, klub terakhirnya sebelum Liverpool, Slot menghadapi periode transfer besar selama musim panas 2022 dan 2023.

Advertisement

Pada musim pertamanya, klub Belanda itu melakukan perombakan besar-besaran dengan mendatangkan 10 pemain permanen dan beberapa pemain pinjaman yang berpengaruh.

Kendati sempat kalah telak 0-7 dari FC Copenhagen di laga pramusim pertama, Feyenoord kemudian menutup musim tersebut sebagai juara untuk kedua kalinya di abad ini.

Namun, kesuksesan itu membuat sejumlah pemain kunci diminati klub lain, dan lima dari mereka meninggalkan Feyenoord pada musim panas 2023.

Slot merespons agresif, mendatangkan sembilan wajah baru, belum termasuk pemain pinjaman.


Pertimbangan Memilih Slot

Pelatih Liverpool, Arne Slot, bereaksi saat final FA Community Shield antara Liverpool dan Crystal Palace di Stadion Wembley, London, Minggu, 10 Agustus 2025. (AP Photo/Dave Shopland)

Hughes memprediksi Liverpool akan menghadapi perubahan signifikan pasca-era Jurgen Klopp dan membutuhkan pelatih yang terbiasa dengan dinamika semacam itu.

Di Belanda, baik saat menangani Cambuur, AZ, maupun Feyenoord, Arne Slot biasanya menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang memengaruhi timnya.

Di Liverpool, situasinya tidak jauh berbeda, terutama dengan keinginan Trent Alexander-Arnold dan Luis Diaz pindah ke Real Madrid dan Bayern Munchen pada musim panas ini.

Namun, pengalaman Slot sejauh ini belum mencakup peran mengatur jalannya karier pemain legendaris, termasuk menentukan momen tepat untuk melepas ikon klub, baik disukai sang pemain atau tidak.

Di sinilah Mohamed Salah menjadi sorotan.


Reaksi Salah

Penyerang Liverpool asal Portugal #20, Diogo Jota, merayakan gol kelima timnya bersama penyerang Liverpool asal Mesir #11, Mohamed Salah, selama pertandingan Liga Primer Inggris antara West Ham United dan Liverpool di Stadion London, London pada tanggal 29 Desember 2024. (Adrian Dennis/AFP)

Pada musim lalu, Slot tegas menyampaikan kepada Hughes bahwa ia ingin mempertahankan Salah, yang kontribusi gol dan assist-nya menjadi kunci kesuksesan Liverpool meraih gelar Premier League di musim pertamanya sebagai pelatih.

Hubungan itu bersifat timbal balik karena Salah langsung menghargai ambisi Slot.

Bagi Salah, frustrasi muncul saat Klopp mencoba menempatkan dirinya sebagai "underdog". Striker dari Mesir ini merasa Liverpool lebih besar daripada itu, dan kadang pandangan semacam itu justru merugikan tim di momen-momen penting.

Slot selalu menekankan Liverpool seharusnya menjadi pesaing utama, tanpa kompromi.

Insiden yang menguatkan dinamika ini terjadi saat Liverpool melawan West Ham beberapa pekan sebelum Klopp meninggalkan klub pada Mei 2024. Salah marah ketika ia ditunjuk sebagai pemain cadangan, peran yang jarang ia jalani sejak pindah dari Roma pada 2017.

Meski Liverpool akhirnya imbang 2-2, situasi itu menimbulkan ketegangan publik dan menegaskan sejauh mana Salah bisa bereaksi saat merasa terancam atau posisinya dipandang menurun.


Perilaku di X

Gelandang Liverpool asal Jerman #07, Florian Wirtz (kiri), bereaksi setelah gagal mencetak gol di samping striker Liverpool asal Mesir #11, Mohamed Salah, dalam pertandingan Liga Champions UEFA antara Eintracht Frankfurt dan Liverpool FC di Frankfurt, Jerman Barat, Kamis (23-10-2025) dini hari WIB. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Kini, 18 bulan kemudian, Salah kembali absen dalam dua laga berturut-turut Liga Champions, kali ini di bawah Slot.

Berbeda dengan situasi West Ham dulu, Liverpool justru tampil gemilang tanpa Salah saat menaklukkan Eintracht Frankfurt 5-1 di laga tandang, mengakhiri empat kekalahan beruntun di semua kompetisi.

Performa Salah sedang tidak stabil; ia belum mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir Liverpool, meneruskan tren melemah dari musim lalu yang hanya menghasilkan empat gol dalam 14 laga terakhir, dua di antaranya penalti.

Setelah laga di Frankfurt, pengguna media sosial mencatat bio Salah di platform X seolah menghapus jejak hubungannya dengan Liverpool, meski waktu pastinya belum jelas, hal ini dinilai memberi sinyal tentang perasaan Salah saat ini.


Cara Slot Menangani Situasi Jadi Sorotan

Penyerang Liverpool asal Mesir #11, Mohamed Salah (kiri), berjabat tangan dengan manajer Liverpool asal Belanda, Arne Slot (kanan), saat ia meninggalkan pertandingan, digantikan selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Crystal Palace dan Liverpool di Selhurst Park di London selatan pada tanggal 5 Oktober 2024.(Glyn KIRK/AFP)

Bagaimana Slot menangani situasi ini akan menjadi sorotan. Salah, yang selalu merasa dihargai oleh pelatih dan suporter selama kontraknya, biasanya bertindak dari posisi kuat, meski kadang menuntut perhatian lebih.

Slot, di sisi lain, harus menghadapi ego pemain yang sejajar dengan prestasi historisnya dan statusnya sebagai ikon klub.

Meski Salah kini berusia 33 tahun, ia bukan tipe pemain yang mudah diyakinkan bahwa bermain lebih sedikit akan menghasilkan kontribusi lebih besar.

Namun, ia harus menyadari bahwa Piala Afrika akan berlangsung Desember 2025–Januari 2026, dan Liverpool perlu menemukan cara tetap kompetitif tanpa kehadirannya.

Tekanan tambahan datang dari kontrak baru Salah yang diumumkan pada April lalu, dengan gaji pokok 400.000 paun per minggu ditambah bonus signifikan, jumlah yang hanya sedikit pemain pernah raih.

Status finansial ini menegaskan posisinya sebagai andalan Liverpool, sementara manajemen klub tentu ingin melihat nilai kontrak itu sebanding dengan kontribusi di lapangan.


Multi-Peran Slot

Penyerang Liverpool asal Swedia #09, Alexander Isak (tengah), terlihat dari bangku cadangan saat ia duduk di samping penyerang Liverpool asal Mesir #11, Mohamed Salah (kiri), dan gelandang Liverpool asal Argentina #10, Alexis Mac Allister (kanan), selama pertandingan putaran pertama Liga Champions antara Galatasaray (TUR) dan Liverpool (INGGRIS) di Ali Sami Yen Spor Kompleksi di Istanbul pada 17 September 2025. (Yasin AKGUL/AFP)

Semua faktor ini menambah tantangan bagi Slot, yang harus menyeimbangkan peran sebagai pelatih, psikolog, dan pengelola hubungan pemain.

Hubungan antara pelatih dan pemain, sebagaimana terlihat dari kasus Jordan Henderson, biasanya berjalan sejauh kontribusi yang bisa diberikan satu pihak kepada pihak lain.

Henderson, misalnya, akhirnya meninggalkan Liverpool untuk Saudi Arabia, lalu kembali ke Premier League bersama Brentford, menunjukkan realitas pragmatis dalam manajemen pemain veteran.

Pertemuan Liverpool dan Brentford, Minggu (26-10-2025) dini hari WIB, bisa menjadi momen emosional jika Salah bertemu Henderson.

Pertanyaan besar tetap: apakah Salah akan memulai laga atau kembali mengisi bangku cadangan?

 

Sumber: NYTimes

Berita Terkait