Fenomena Alam Unik: Terumbu Karang Laut Merah Ternyata Kebal Pemutihan, Begini Penjelasannya

Terumbu karang yang berada di bagian utara Laut Merah menunjukkan ketahanan yang signifikan terhadap pemutihan karang.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 25 Oktober 2025, 08:20 WIB
Pemandangan umum menunjukkan resor pantai di pelabuhan Laut Merah Sharm el-Sheikh di ujung selatan Semenanjung Sinai Mesir. (Khaled Desouki/AFP)

Bola.com, Jakarta - Ada fenomena alam yang luar biasa pada ekosistem laut di Laut Merah. Terumbu karang yang berada di bagian utara Laut Merah menunjukkan ketahanan yang signifikan terhadap pemutihan karang, sebuah ancaman global yang serius bagi kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia.

Seperti dikethui, Laut Merah terletak di antara Benua Afrika dan Jazirah Arab, memanjang dari Terusan Suez di utara hingga Selat Bab el-Mandeb di selatan.

Advertisement

Penelitian ini dilakukan oleh Organisasi Umum untuk Konservasi Terumbu Karang dan Penyu di Laut Merah (Shams). Mereka menemukan terumbu karang di wilayah tersebut mampu bertahan pada suhu air laut yang lebih tinggi dari rata-rata. Terumbu karang di sana tidak mengalami tingkat pemutihan yang parah, sebuah kondisi yang biasanya berakibat fatal bagi karang lain.

Temuan ini memberikan harapan baru bagi upaya konservasi laut dan pemahaman tentang adaptasi ekosistem. Kemampuan unik terumbu karang Laut Merah untuk menahan stres termal menjadi fokus penelitian dan dapat memberikan wawasan berharga untuk melindungi terumbu karang lain di seluruh dunia.

 


Karakteristik Adaptif yang Istimewa

Ilustrasi terumbu karang (iStock)

Studi yang dilakukan oleh Shams menyoroti bahwa terumbu karang di utara Laut Merah memiliki karakteristik adaptif yang istimewa. Mereka mampu menghadapi peningkatan suhu air laut yang ekstrem tanpa menunjukkan tanda-tanda pemutihan yang signifikan.

Fenomena ini sangat kontras dengan kondisi terumbu karang di wilayah lain yang seringkali mengalami kerusakan parah akibat gelombang panas.

Menurut laporan dari kantor berita SPA, terumbu karang di wilayah itu mampu bertahan pada suhu di atas rata-rata tanpa mengalami tingkat pemutihan yang tinggi. Ketahanan ini menjadikan terumbu karang Laut Merah sebagai anomali positif di tengah krisis pemutihan karang global. Penemuan ini membuka peluang penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme adaptasi mereka secara mendalam.

Kondisi ini sangat penting mengingat pemutihan karang adalah ancaman terbesar bagi kelestarian terumbu karang. Terumbu karang adalah rumah bagi seperempat kehidupan laut dan menyediakan layanan ekosistem vital, seperti perlindungan garis pantai dan sumber makanan.

 


Misteri di Balik Kekebalan Karang

Gambar ini menunjukkan pemandangan umum kota Sharm el-Sheikh di Laut Merah, Mesir. (STR/AFP)

Pemutihan karang terjadi ketika suhu air laut meningkat tajam, menyebabkan stres pada alga simbiotik yang dikenal sebagai zooxanthellae. Alga mikroskopis ini hidup di dalam jaringan karang dan berperan penting dalam menyediakan sekitar 90 persen makanan serta warna bagi karang. Tanpa alga ini, karang akan kehilangan sumber nutrisi utama dan warnanya.

Ketika tertekan, alga zooxanthellae ini akan meninggalkan karang, menyebabkan karang kehilangan pigmen dan berubah menjadi putih. Kondisi ini membuat karang sangat rentan terhadap kematian. Namun, terumbu karang di utara Laut Merah menunjukkan mekanisme pertahanan yang berbeda.

Ketahanan terumbu karang di utara Laut Merah dikaitkan dengan dua faktor utama. Pertama, kemampuan zooxanthellae untuk tetap berada dalam koloni karang dan tidak mudah keluar meskipun suhu meningkat.

Kedua, kemungkinan karang tersebut menjadi inang bagi spesies alga yang secara alami lebih tahan terhadap panas. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan hubungan simbiotik yang krusial.

 


Kapasitas Pemulihan yang Baik

Selain kemampuan adaptasi alga, penelitian juga menunjukkan terumbu karang Laut Merah memiliki kapasitas pemulihan yang baik. Penurunan suhu air secara bertahap setelah gelombang panas memberikan kesempatan bagi terumbu karang ini untuk pulih dan kembali aktif. Ini adalah sifat yang sangat berharga dalam menghadapi perubahan iklim global.

Temuan ini memiliki implikasi besar bagi upaya konservasi terumbu karang di seluruh dunia. Mempelajari mekanisme ketahanan terumbu karang Laut Merah dapat memberikan wawasan berharga untuk mengembangkan strategi perlindungan dan restorasi di wilayah lain yang rentan. Model adaptasi ini bisa menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang vital.

Dengan ancaman pemanasan global yang terus meningkat, pemahaman tentang bagaimana beberapa ekosistem dapat beradaptasi menjadi sangat penting. Terumbu karang Laut Merah menawarkan studi kasus yang unik tentang resiliensi alam, membuka jalan bagi inovasi dalam ilmu konservasi dan manajemen lingkungan.

Sumber: AntaraNews