Bola.com, Jakarta - Sekitar seperlima dari total miliarder dunia kini tinggal hanya di sepuluh kota besar.
Temuan ini diungkap dalam laporan terbaru Altrata, platform intelijen kekayaan global, yang menyoroti kota-kota dengan konsentrasi tertinggi individu beraset lebih dari 30 juta dolar AS atau setara sekitar Rp498 miliar.
Sebagai pusat finansial terbesar dunia, New York terus menjadi magnet bagi para pebisnis dan profesional di sektor perbankan, investasi, dan keuangan.
Bidang-bidang inilah yang secara turun-temurun menjadi sumber kekayaan bagi banyak miliarder di kota tersebut.
Laporan CNBC menyebutkan, New York menempati posisi puncak dengan 21.380 penduduk berstatus ultra-kaya, selisih yang jauh dibanding kota lain. Jumlah ini naik 23,4 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan tersebut dipicu oleh dua faktor utama: meningkatnya jumlah warga lokal yang masuk kategori miliarder serta datangnya gelombang pendatang baru yang memilih menetap di kota itu.
Hong Kong dan Los Angeles Menyusul
Hong Kong berada di peringkat kedua dengan 17.215 individu ultra-kaya, tumbuh 11,5 persen dibanding tahun lalu. Lonjakan ini berkaitan erat dengan geliat pasar modal kota tersebut.
Valuasi IPO di Bursa Efek Hong Kong bahkan melonjak delapan kali lipat pada awal 2025, mencapai USD 14 miliar, menurut data Dealogic.
Los Angeles menempati posisi ketiga dengan 11.680 orang super kaya, meningkat 24 persen dalam setahun terakhir.
Sementara itu, San Francisco dan Chicago juga menunjukkan pertumbuhan tajam, masing-masing mencatatkan 8.270 dan 7.530 individu ultra-kaya, dengan kenaikan di atas 20 persen.
Dominasi Amerika Serikat
Sebagian besar kota dalam daftar sepuluh besar versi Altrata berasal dari Amerika Serikat. Selain lima kota di atas, daftar tersebut juga mencakup London (6.660 orang), Tokyo (6.490 orang), Dallas (6.530 orang), Washington DC (6.460 orang), dan Houston (5.900 orang).
Dominasi AS tak mengherankan, sebab negara ini masih menampung jumlah orang super kaya terbanyak di dunia, tiga kali lebih banyak dibandingkan China yang berada di posisi kedua.
Hanya 1 Persen Jutawan Masuk Kategori Ultra-Kaya
Dalam laporan yang sama, Altrata menjelaskan bahwa individu dengan kekayaan bersih di atas 30 juta dolar AS hanyalah satu persen dari total populasi jutawan global. Namun, kelompok kecil ini menguasai hampir separuh total kekayaan dunia.
Hingga pertengahan 2025, jumlah orang dengan kekayaan di atas ambang tersebut diperkirakan mencapai 510.810 individu dan kemungkinan meningkat hingga mendekati 677.000 orang pada 2030.
Tingginya konsentrasi kekayaan di kota-kota seperti New York dan Hong Kong menegaskan bahwa pusat-pusat finansial internasional masih menjadi episentrum utama akumulasi kekayaan pribadi sekaligus motor penggerak ekonomi global.
Sumber: merdeka.com