Bola.com, Jakarta - Roman Abramovich datang ke Chelsea pada 2003 sebagai miliarder Rusia yang hampir tak dikenal publik sepak bola Inggris.
Namun, dalam waktu singkat, ia mengubah wajah klub asal London Barat itu, dari sekadar tim langganan Liga Champions menjadi juara Premier League hanya dua tahun berselang.
Selama dua dekade kepemilikannya, Abramovich dikenal sebagai sosok yang keras dan tak kenal kompromi dalam mengejar kesuksesan. Ia tak segan memecat pelatih top seperti Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti ketika hasil dianggap tak memuaskan.
Sikap tegas itu menegaskan ambisinya membawa Chelsea selalu berada di puncak.
Namun, reputasi sang oligarki mulai pudar setelah 2022. Invasi Rusia ke Ukraina membuat pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada para pengusaha yang diduga memiliki hubungan dengan Vladimir Putin.
Abramovich pun dipaksa menjual Chelsea, mengakhiri era kepemilikannya yang penuh warna di Stamford Bridge.
Hampir Gabung Tottenham
Satu di antara kisah menarik dari masa Abramovich adalah pengakuan mantan striker Chelsea, Carlton Cole. Ia membela The Blues pada periode 2001–2006, sebelum akhirnya bergabung dengan West Ham United.
Namun, Cole ternyata sempat hampir bergabung dengan klub lain; Tottenham Hotspur, sebelum Abramovich turun tangan langsung menghentikan transfer tersebut.
Dalam wawancara pada 2023 yang dikutip The Sun, Cole menceritakan kembali momen itu.
"Saya hampir bergabung dengan Spurs. Saya sudah menjalani tes medis dan semuanya," ujar Cole.
"Lalu, Roman Abramovich mengetahui hal itu dan berkata, 'Kau harus kembali. Kau tidak akan bergabung dengan mereka,'" kata striker yang pernah berkostum Persib Bandung ini.
Cuma 1 Pemain ke Tottenham
Menurut Cole, Abramovich menegaskan tak akan pernah berbisnis dengan klub asal London Utara itu.
"Dia bilang, 'Kau tidak boleh ke Spurs. Saya tidak berurusan dengan mereka.' Lalu dia berkata, 'Saya punya alternatif untukmu,'" tutur Cole mengenang pertemuan di Stamford Bridge yang juga dihadiri ayah dan pamannya.
Abramovich bahkan mencoba membujuk Cole untuk menandatangani kontrak baru dengan Chelsea, disertai tawaran bermain di klub lain miliknya, CSKA Moscow. Namun, tawaran itu ditolak.
"Dia bilang, 'Saya akan kasih kontrak baru, tapi kau harus main di CSKA Moscow, klub saya yang lain.' Tapi, waktu itu saya sedang berusaha masuk Tmnas Inggris, dan saat itu pemain yang main di luar negeri jarang dipanggil ke timnas," jelas Cole.
"Jadi saya bilang kepadanya, 'Saya tidak akan ke CSKA Moscow, pal.'"
Dalam dua dekade Abramovich memimpin Chelsea, hanya satu pemain yang tercatat pernah pindah ke Tottenham, yakni kiper Carlo Cudicini, pada 2009. Itu pun bukan transfer langsung, melainkan setelah kontraknya di Stamford Bridge berakhir.
Sumber: Give Me Sport