Bola.com, London - Cristiano Ronaldo mengaku sedih melihat kondisi mantan klubnya, Manchester United (MU), yang kini tengah terpuruk. Superstar asal Portugal tersebut mengaku masih memiliki rasa sayang besar terhadap klub berjuluk Setan Merah itu.
Ronaldo pernah menjalani dua periode di Old Trafford, termasuk menyabet Ballon d’Or pada masa pertamanya bersama Setan Merah.
Namun, periode keduanya tidak berjalan sesuai harapan. Ronaldo akhirnya meninggalkan Old Trafford dengan cara kontroversial sebelum bergabung dengan Al-Nassr di Saudi Pro League.
Sejak kepergiannya yang penuh ketegangan pada 2022, Manchester United kesulitan menjaga konsistensi dan bahkan mencatatkan musim terburuk dalam sejarah Premier League.
Meski demikian, Ronaldo mengaku masih memiliki rasa sayang yang besar terhadap klub tersebut, namun menyoroti kurangnya struktur dan visi yang jelas untuk membawa United kembali ke masa kejayaan.
MU Tidak Punya Struktur
Semua curahan hati Ronaldo itu diungkapkan saat berbincang di acara Piers Morgan Uncensored.
“Bagi saya, saya sedih melihat kondisi klub. Itu salah satu klub terbesar di dunia, dan klub yang masih ada di hati saya karena alasan yang jelas," tutur Ronaldo.
“Kamu harus dikelilingi orang-orang yang cerdas, yang punya visi untuk membangun fondasi masa depan, seperti yang pernah dilakukan Manchester United bertahun-tahun lalu. Nicky Butt, Gary (Neville), Roy Keane, (David) Beckham. mereka menjadi pemain besar karena ada sistem pengembangan pemain muda yang kuat."
"Sekarang, Manchester United tidak punya struktur seperti itu. Saya berharap hal itu bisa berubah di masa depan, karena potensi klub ini luar biasa," imbuh Ronaldo.
Kritik Terang-terangan
Ronaldo terangan-terangan menyebut MU tidak berada di jalur yang benar.
“Saya pernah berada di sana bertahun-tahun. Saya memenangkan Liga Champions, Ballon d’Or, dan sekitar 12 hingga 14 trofi lainnya di sana," tutur Ronaldo.
"Jadi, saya ulangi Manchester United tetap ada di hati saya. Saya mencintai klub itu."
"Tapi kita semua harus jujur dan melihat kenyataan bahwa mereka tidak berada di jalur yang benar. Mereka harus berubah, dan menurut saya, itu bukan hanya soal pelatih dan pemain," imbuhnya.
Sumber: The Sun