Dokter Peringatkan Marc Marquez Jangan Terburu-buru Balik ke Lintasan MotoGP, Bisa Bahayakan Kariernya

Direktur medis MotoGP, Dr. Angel Charte, memberikan peringatan keras kepada Marc Marquez agar tidak memaksakan diri buru-buru balik ke lintasan.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 05 November 2025, 18:15 WIB
Pria Spanyol itu menjadi yang tercepat pada sesi Kualifikasi 2 yang digelar di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (12/7/2025) sore WIB. Tampak dalam foto, pembalap MotoGP asal Spanyol dari Ducati Lenovo Team, Marc Marquez saat sesi latihan Grand Prix motor MotoGP Jerman di di Sirkuit Sachsenring, Hohenstein-Ernstthal, Chemnitz, Jerman, 12 Juli 2025. (Ronny Hartmann/AFP)

Bola.com, Jakarta - Direktur medis MotoGP, Dr. Angel Charte, memberikan peringatan keras kepada Marc Marquez agar tidak memaksakan diri kembali ke lintasan sebelum benar-benar pulih dari cedera bahu. Ia menilai langkah tersebut bisa mengancam karier panjang sang juara dunia tujuh kali.

Marquez mengalami cedera pada bahu kanannya setelah kecelakaan dengan Marco Bezzecchi di lap pertama MotoGP Indonesia. Awalnya, dokter di Madrid menilai operasi tidak dibutuhkan, namun setelah evaluasi lanjutan, keputusan berubah dan Marquez pun menjalani tindakan operasi.

Advertisement

Meskipun operasi berjalan sukses, pembalap Ducati itu dipastikan absen hingga akhir musim 2025 untuk menjalani pemulihan penuh. Ia diperkirakan baru kembali bugar saat uji coba pra-musim Februari 2026.

Dr. Charte menjelaskan meski tidak ada kerusakan tambahan pada tulang humerus kanan yang pernah cedera parah pada 2020 lalu, kondisi bahu Marquez tetap sangat rentan. Ia menyarankan agar sang pembalap tidak tergesa-gesa untuk kembali.

“Marquez sudah melakukan keputusan yang tepat,” ujar Charte kepada AS. “Ini cedera serius, apalagi lengannya sudah empat kali dioperasi. Ia harus benar-benar pulih 100% sebelum kembali ke lintasan.”

“Dari sisi psikologis, ia baik-baik saja karena sadar langkah yang diambil benar. Tapi jika ia kembali lebih cepat, itu hanya akan memperburuk keadaan dan bisa membahayakan kariernya.”

 


Hanya Sepekan Setelah Juara

Marc Marquez pastikan titel juara dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi. (Toshifumi KITAMURA / AFP)

Cedera tersebut datang hanya sepekan setelah Marquez menjuarai gelar dunia MotoGP ketujuhnya di MotoGP Jepang gelar pertamanya dalam enam tahun terakhir.

Untuk dua seri terakhir musim ini di Portugal dan Valencia, posisi Marquez akan digantikan oleh pembalap Ducati World Superbike, Nicolo Bulega.

Sebelumnya, Michele Pirro sempat menggantikan Marquez di Australia dan Malaysia.   


Usalan Marc Marquez untuk MotoGP

Momen Marc Marquez berbincang dengan juara dunia F1 2023, Max Verstappen pada acara Honda Racing Thanks Day 2023. (Honda Racing Global)

Dua event motorsport bertajuk kejuaraan dunia, Formula 1 dan MotoGP kini sama-sama dipegang oleh Liberty Media.  

Selain perbedaan yang jelas antara F1 sebagai balap mobil formula dan MotoGP sebagai balap motor, terdapat beberapa perbedaan lainnya secara teknis penyelenggaraan.

Nah Marc Marquez punya komentar menarik terkait hal di atas. Menurutnya yang paling menonjol adalah penggunaan radio tim.

Pembalap F1 memiliki komunikasi yang konstan antara kru tim di pit dengan pembalap yang mengendarai mobil jet darat sepanjang balapan.

Gara-gara penggunaan radio tim inilah lahir banyak momen ikonik pada F1. Salah satunya Kimi Raikkonen yang mengatakan Leave me Alone untuk kru tim Lotus pada balapan di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi tahun 2015. 

Nah untuk balapan MotoGP, jika pembalap sudah meninggalkan pit, maka mereka berjuang sendirian di trek tanpa komunikasi dari pit. 

Sejauh ini komunikasi sangat minim melalui dashboard motor atau pit board. Oleh karena itulah, Marc Marquez berharap model komunikasi radio di ajang F1 bisa diaplikasikan pada MotoGP. 

Berbicara kepada The Athletic di sebuah acara bersama Ducati di F1 GP Mexico City, pembalap Spanyol itu menyebut komunikasi radio sebagai perbedaan terbesar antara F1 dan MotoGP. Ia berharap MotoGP dapat segera memiliki komunikasi radio yang serupa antara pembalap dan tim.

"Perbedaan terbesar antara F1 dan MotoGP adalah radionya. Cara ajang F1 menghubungkan pembalap dan pit box. MotoGP sudah mengujinya. Mungkin radio juga akan tersedia di MotoGP di masa mendatang," ungkap Marquez. (Razaqa Roger Arif Ali)

Sumber: Crash

Berita Terkait