Masyarakat RI Doyan Belanja dan Menginap di Hotel Jadi Pendorong Ekonomi Kuartal III-2025

Konsumsi rumah tangga masih menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 05 November 2025, 19:20 WIB
Ilustrasi belanja. Credit: pexels.com/Artem

Bola.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap faktor utama di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 yang tercatat sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year).

Satu di antara pendorong utamanya adalah meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat.

Advertisement

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kontribusi mencapai 53,14 persen.

Angka tersebut tumbuh 4,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,14 persen pada triwulan III-2025," ujar Edy Mahmud dalam konferensi pers BPS bertajuk Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025, Rabu (5-11-2025). 


Pertumbuhan Ekonomi Naik

Ilustrasi menginap di hotel. (dok. pexels.com/PIxabay)

Menurut Edy, pertumbuhan ekonomi secara quarter to quarter (Q to Q) tercatat naik 1,43 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sementara itu, secara kumulatif sepanjang Januari hingga September 2025 (c to c), ekonomi nasional tumbuh 5,01 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2025 secara quarter to quarter sejalan dengan pola musiman. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan Q to Q biasanya lebih rendah dibandingkan triwulan II," jelas Edy.


Penopang Aktivitas Ekonomi

Ilustrasi makan di restoran. (Foto: Unsplash.com/Ali Inay)

BPS mencatat peningkatan signifikan pada aktivitas konsumsi masyarakat di berbagai sektor, terutama transportasi, komunikasi, restoran, dan perhotelan, yang mencatat pertumbuhan hingga 6,41 persen.

Lonjakan tersebut dipicu oleh meningkatnya mobilitas penduduk, konsumsi bahan bakar, serta jumlah penumpang angkutan umum, termasuk kereta dan kapal laut.

Selain itu, sektor restoran dan hotel tumbuh kuat sebesar 6,32 persen, didorong oleh naiknya jumlah perjalanan wisatawan domestik yang memperlihatkan tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata dan menginap di berbagai destinasi.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait