Bola.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat momen bersejarah pada penutupan perdagangan Jumat (7-11-2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa dengan ditutup di level 8.394,59. Angka tersebut menjadi tonggak baru bagi pasar modal Indonesia, menandai optimisme investor terhadap prospek ekonomi nasional.
Lonjakan IHSG tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar saham domestik yang mencapai Rp15.316 triliun dalam sepekan terakhir.
Peningkatan ini mencerminkan makin kuatnya kepercayaan pelaku pasar terhadap stabilitas dan arah ekonomi Indonesia.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengonfirmasi pencapaian tersebut sebagai rekor tertinggi dalam sejarah IHSG.
"Kenaikan ini turut tecermin dari peningkatan sebesar 2,83 persen, di mana IHSG ditutup di level 8.394,59, naik dari posisi 8.163,87 pada pekan sebelumnya,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, IHSG mengukuhkan diri sebagai satu di antara indeks saham dengan performa terbaik di kawasan regional.
Aktivitas Perdagangan Saham Terus Meningkat
Kinerja transaksi di Bursa Efek Indonesia selama sepekan menunjukkan aktivitas perdagangan yang kian menggeliat. Rata-rata frekuensi transaksi harian (RNTH) mencapai 2,16 juta kali per hari, menggambarkan tingginya minat dan partisipasi investor di pasar saham.
Selain itu, volume perdagangan harian terbilang impresif. Sepanjang pekan, rata-rata 27,06 miliar lembar saham berpindah tangan setiap hari, menandakan likuiditas pasar yang sangat baik dan mendukung kelancaran transaksi jual beli saham.
Dari sisi nilai, BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp17,54 triliun. Angka tersebut menunjukkan besarnya perputaran dana di pasar modal, memperlihatkan daya tarik kuat investasi di bursa Indonesia.
2 Emiten Baru
Pencapaian rekor IHSG pekan ini juga diiringi dengan bertambahnya perusahaan baru di lantai bursa. Satu di antaranya adalah PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) yang resmi mencatatkan saham perdana (IPO) dan menjadi emiten ke-24 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2025.
Melalui IPO tersebut, PJHB berhasil meraup dana sebesar Rp158,40 miliar. Dana ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal, termasuk pembelian tiga unit kapal jenis landing craft tank (LCT) sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnis perusahaan.
Tak hanya saham, instrumen berbasis utang seperti obligasi dan sukuk turut memperkaya pasar modal pekan ini. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun.
Selain itu, BEI mencatat penerbitan dua obligasi dan satu sukuk lainnya, yakni Obligasi Berkelanjutan II OKI Pulp & Paper Mills Tahap III sebesar Rp750 miliar, Obligasi USD Berkelanjutan II OKI Pulp & Paper Mills Tahap III senilai 17.172 dolar AS, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II perusahaan yang sama senilai Rp750 miliar.
Sumber: merdeka.com