Bola.com, Jakarta - Massimiliano Allegri mengakui AC Milan membuang dua poin dalam hasil imbang 2-2 versus Parma di Ennio Tardini pada lanjutan Liga Italia 2025/2026 hari Minggu (09/11/2025) dini hari WIB.
Yang menarik pada laga ini, AC Milan sempat unggul 2-0 melalui gol Alexis Saelemaekers dan penalti Rafael Leao. Tapi kemudian Parma bangkit.
Adrian Bernabe memberi harapan bagi Parma dengan tendangan melengkung sensasional tepat sebelum babak pertama berakhir dan itu membuka jalan bagi kebangkitan untuk menyamakan kedudukan melalui sundulan Enrico Delprato.
Yang menarik, AC Milan justru kerap kehilangan tiga poin saat bertemu tim yang seharusnya bisa mereka kalahkan yaitu Cremonese, Pisa, dan Parma.
"Kami membuang dua poin, saya tidak tahu bagaimana jadinya jika kami memasuki jeda dengan skor 2-0, tetapi kami seharusnya bermain lebih baik," kata Allegri kepada Sky Sport Italia.
Bermain Setengah Tertidur
Massimiliano Allegri mendeskripsikan fakta anak asuhnya hanya bermain imbang setelah sempat unggul 2-0 seperti bermain setengah tertidur.
"Begitu kami mulai bermain lagi dalam situasi 2-2, ada tiga peluang mencetak gol yang tidak kami manfaatkan. Ini masalah psikologis, pertandingan tampak berada di jalur yang tepat, tetapi rasa takut muncul ketika mereka mencetak gol," kata eks pelatih Juventus itu.
"Parma memanfaatkan keunggulan mental itu dan mendapatkan kembali kepercayaan diri, jadi kami seharusnya terus memainkan permainan kami saat itu. Namun, kami justru kalah dalam semua pertarungan di dalam kotak penalti," lanjutnya.
AC Milan Gagal Manfaatkan Situasi
Terakhir kali AC Milan kehilangan keunggulan dua gol di Serie A adalah saat mereka bermain imbang 3-3 dengan Salernitana pada Mei 2024.
"Kami tidak cukup solid saat unggul 2-1, kami hanya mulai kehilangan bola dengan mudah. Anda boleh saja berada di bawah tekanan, tetapi jika Anda tidak bisa bermain sepak bola dengan baik pada saat-saat seperti itu, setidaknya Anda harus berjuang keras untuk setiap bola," ungkap Allegri.
Meskipun Milan memasuki akhir pekan ini dengan harapan dapat memanfaatkan jadwal pertandingan untuk naik ke posisi puncak, mereka justru berisiko tertinggal oleh tim-tim lain yang berada di posisi yang sama.