Mantan Pemain Real Madrid Sindir Lamine Yamal: Tak Punya Jiwa dan Esensi!

Mantan pemain Real Madrid, Ivan Zamorano, melontarkan sindiran buat Lamine Yamal.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 09 November 2025, 14:45 WIB
Penyerang Barcelona asal Spanyol bernomor punggung 10, Lamine Yamal, merayakan gol penyeimbang 2-2 dalam pertandingan pekan ke-4 Liga Champions UEFA antara Club Brugge dan FC Barcelona di Stadion Jan Breydel, Bruges, Kamis (6-11-2025) dini hari WIB. (NICOLAS TUCAT/AFP)

Bola.com, Jakarta - Nama Lamine Yamal dalam dua tahun terakhir kerap jadi sorotan besar di dunia sepak bola Spanyol. Wonderkid Barcelona itu memang tampil impresif di usia muda, tetapi belakangan lebih banyak dibicarakan karena perilakunya di luar lapangan.

Pihak Barcelona disebut mulai khawatir dengan gaya hidup Yamal yang dinilai mulai keluar jalur.

Advertisement

Dalam wawancaranya dengan Mundo Deportivo, mantan pemain Real Madrid, Ivan Zamorano, bahkan menilai bintang muda berusia 18 tahun itu tidak memiliki karakter yang mencerminkan seorang pemain besar.

"Saya tidak akan merekrut Lamine untuk Real Madrid. Dia memang pemain hebat, tapi tidak punya esensi sebagai pemain Madrid," ujar Zamorano.

"Kalau Pedri, saya akan ambil. Dia luar biasa, rendah hati, bicara seperlunya, dan itulah esensi yang sebenarnya," tambah Zamorano, yang pernah berkostum Inter Milan.

"Lamine Yamal tidak punya jiwa maupun esensi Madrid. Dia cocok untuk Barcelona, tapi tidak di sini. Madrid adalah klub dengan kelas dan budaya. Setiap pemain harus bisa mewakili itu," tegasnya.


Tak Pantas

Ivan Zamorano yang pensiun pada Juli 2003 bersama Colo-Colo tercatat pernah membela Real Madrid selama 4 musim mulai 1992/1993 hingga 1995/1996. Ia total tampil dalam 173 laga bersama Real Madrid di semua kompetisi dengan torehan 101 gol dan 4 assist. Tiga gelar juara sukses diraihnya, yaitu trofi La Liga 1994/1995, trofi Copa Del Rey 1992/1993 dan trofi Supercopa de Espana 1993. (AFP/Javier Soriano)

Komentar Zamorano muncul setelah Yamal diduga sempat menuding Real Madrid "mencuri kemenangan" dari tim-tim lain.

Menurut Zamorano, pernyataan seperti itu tidak pantas keluar dari pemain muda seumurannya.

"Saya tidak pernah mendengar Messi berkata bahwa kami mencuri kemenangan, padahal dia pemain terbaik di dunia," ujarnya.

"Seorang anak 17 tahun diberi sorotan hanya karena ucapannya. Seharusnya, ia menunjukkan kemampuannya di lapangan dulu, baru bicara setelahnya," imbuh mantan striker asal Cile itu.


Tegas Membimbing

Penyerang Barcelona asal Spanyol #10, Lamine Yamal, bereaksi selama pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan FC Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, pada 26 Oktober 2025. (Oscar DEL POZO/AFP)

Zamorano juga mendesak Barcelona untuk lebih tegas dalam membimbing Yamal agar fokus pada karier dan perkembangan diri.

"Barcelona harus bisa mengarahkan Lamine ke jalur yang benar. Hanya dengan begitu dia bisa menjadi pemain besar. Pemain yang meninggalkan warisan besar selalu berasal dari generasi dengan karakter berbeda," tuturnya.

Kendati gaya hidup Yamal kini banyak disorot, publik diingatkan bahwa pemain kelahiran 2007 itu masih sangat muda.

Dengan popularitas besar dan pengaruh yang sudah luas, sorotan terhadap dirinya mungkin tak bisa dihindari, tetapi namun bagaimana ia menanganinya akan menentukan perjalanan kariernya ke depan.

 

Sumber: Football Espana

Berita Terkait