Bola.com, Jakarta - Mantan Kepala Tata Kelola FIFA, Miguel Maduro, menuding Presiden FIFA, Gianni Infantino, telah melanggar prinsip netralitas politik yang tercantum dalam statuta FIFA setelah menyatakan dukungan terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dalam pernyataannya di America Business Forum di Miami, Florida, Infantino menyebut bahwa program politik Trump terlihat cukup bagus.
Pernyataan itu menuai kritik tajam dari Maduro, yang menilai Infantino telah melampaui batas peran seorang pemimpin lembaga olahraga global.
"Saya pikir presiden FIFA dapat menyatakan bahwa hasil pemilu harus dihormati. Tapi, Infantino melangkah lebih jauh dari itu," ujar Maduro dalam wawancara dengan The Athletic.
Maduro menyoroti bagian akhir dari pernyataan Infantino, yang "tidak hanya mengakui legitimasi Presiden Trump, tetapi juga mendukung program politik dan tindakannya, bahkan menyerukan agar orang lain turut mendukungnya".
Kode Etik FIFA
Maduro menilai langkah itu sebagai bentuk keberpihakan dalam perdebatan politik domestik di Amerika Serikat
"Dia memang boleh mengakui bahwa Trump terpilih secara sah. Namun, dalam sistem demokrasi, harus diakui pula bahwa ada pihak lain yang berhak menentang kebijakan tersebut," lanjut Maduro.
"Menjaga netralitas politik berarti tidak berpihak dalam perdebatan politik seperti itu, apalagi menyerukan agar semua orang mendukung kebijakan Presiden Trump. Tindakan tersebut jelas melanggar kewajiban netralitas politik sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Kode Etik FIFA," imbuh Maduro.
Pasal 15 Kode Etik FIFA berbunyi:
"Dalam hubungan dengan lembaga pemerintah, organisasi nasional dan internasional, asosiasi, serta kelompok lain, setiap individu yang terikat oleh kode ini harus tetap netral secara politik sesuai prinsip dan tujuan FIFA, konfederasi, asosiasi, liga, dan klub, serta berperilaku sesuai fungsi dan integritas mereka."
Sementara dalam statuta resminya, FIFA menegaskan bahwa lembaga tersebut tetap netral dalam hal politik dan agama, kecuali untuk perkara yang terkait langsung dengan tujuan-tujuan statuter FIFA.
Pujian kepada Trump
Dalam forum di Miami itu, Infantino menyampaikan pujiannya terhadap Trump.
"Dia melakukan apa yang dia katakan. Dia mengatakan apa yang dia pikirkan, bahkan hal-hal yang mungkin banyak orang pikirkan, tetapi tidak berani mengatakannya, dan itulah mengapa dia begitu sukses. Saya harus mengatakan ini, dan saya kadang terkejut membaca komentar negatif tentangnya," kata Infantino.
"Saya bukan warga Amerika, tapi sejauh yang saya pahami, Presiden Trump terpilih secara jelas dalam pemilu di Amerika Serikat. Dalam demokrasi besar seperti Amerika, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghormati hasil pemilu, bukan?" tambah Infantino.
"Pada akhirnya, dia terpilih berdasarkan program dan janji yang dia sampaikan. Sekarang, dia hanya menjalankan apa yang sudah dijanjikan. Jadi, saya rasa kita semua seharusnya mendukung apa yang dia lakukan karena menurut saya, hasilnya terlihat cukup baik," ujar Infantino.
FIFA pada Rabu waktu setempat, mengumumkan pembentukan FIFA Peace Prize, penghargaan perdamaian baru yang rencananya akan diberikan langsung oleh Infantino kepada Presiden Trump pada 5 Desember, bertepatan dengan pengundian Piala Dunia di Washington DC.
(Roby Dian)
Sumber: Inside World Football