Keluarga Besar Michael Schumacher Berbagi Kabar Haru dan Bahagia

Keluarga besar Michael Schumacher punya kabar bahagia untuk disampaikan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 12 November 2025, 14:45 WIB
Michael Schumacher berhasil menjadi juara dunia di tahun 1994 saat usianya 25 tahun, ketika itu Schumacher masih bersama tim Benetton. (AFP/Patrick Hertzog)

Bola.com, Jakarta - Keluarga Michael Schumacher membawa kabar bahagia sekaligus menyentuh bagi para penggemar legenda Formula 1 tersebut.

Keponakannya, David Schumacher, resmi bertunangan dengan sesama pembalap, Vivien Keszthelyi.

Advertisement

Kabar itu diumumkan pasangan muda tersebut lewat media sosial akhir pekan lalu. David, yang musim ini tampil di ajang GT World Challenge Europe Endurance Cup bersama HRT Ford Performance, melamar sang kekasih saat berlibur di Maladewa.

Lewat unggahan romantis di Instagram, pembalap berusia 24 tahun itu menulis:

"Dia bilang 'ya'. Laut menjadi saksi cinta kami, dan matahari terbenam mengikat janji kami. 05.11.2025."

Vivien, pembalap asal Hungaria, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penggemar.

"Terima kasih banyak atas semua ucapan dan kata-kata indah kalian! Kami benar-benar terharu atas cinta dan dukungan yang diberikan," tulisnya.


Kabar Bahagia

Mantan pembalap Jerman, Ralf Schumacher, terlihat menjelang Grand Prix Formula Satu Monako di Circuit de Monaco, 25 Mei 2025. (Gabriel BOUYS/AFP)

Unggahan tersebut mendapat sambutan hangat, termasuk dari Ralf Schumacher, ayah David sekaligus mantan pembalap F1 dengan enam kemenangan Grand Prix. Ia menjadi satu di antara yang pertama memberikan tanda like pada postingan yang kini telah disukai lebih dari 20 ribu akun.

Kabar bahagia keluarga Schumacher ini datang 12 tahun setelah insiden tragis yang menimpa Michael. Juara dunia tujuh kali itu mengalami cedera kepala parah akibat kecelakaan ski di Meribel, Prancis, pada Desember 2013.

Setelah menjalani 250 hari dalam kondisi koma medis, Schumacher kini dirawat di rumah dengan pengawasan medis intensif sepanjang waktu.

Kondisinya kembali disorot setelah dr. Jussi Posti, ahli bedah saraf yang memantau kasus tersebut, memberikan penjelasan kepada media Finlandia, Iltalehti.


Kondisi Michael

Pembalap Ferrari, Michael Schumacher memberi isyarat untuk menghidupkan mesinnya ketika sesi latihan pertama Formula 1 GP Australia di Melbourne, 07 Maret 2003. (AFP/Torsten Blackwood)

Dikutip Daily Mail, dr. Posti mengatakan:

"Jika di rumahnya telah dibangun fasilitas seperti rumah sakit dengan seluruh peralatan medis, berarti sebagian besar waktunya memang dihabiskan dalam kondisi perawatan rumah sakit. Berdasarkan informasi yang ada, saya rasa ia tidak menjalani kehidupan yang aktif. Kemungkinan besar, kondisinya relatif sama selama satu dekade terakhir."

Pandangan tentang kondisi Schumacher juga pernah disampaikan sang istri, Corinna, dalam film dokumenter Netflix yang dirilis pada 2021.

Dalam program yang menyorot perjalanan karier suaminya itu, ia mengenang momen sebelum kecelakaan.

"Sesaat sebelum kejadian di Meribel, Michael berkata kepada saya: 'Salju tidak terlalu bagus, kita bisa saja terbang ke Dubai dan melakukan skydiving di sana.'"

"Saya tidak pernah menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi. Itu hanyalah nasib buruk, seburuk apa pun yang bisa menimpa seseorang dalam hidup. Tentu saya merindukan Michael setiap hari. Tapi, bukan hanya saya, anak-anak, keluarga, ayahnya, semua orang di sekitarnya merindukan Michael," lanjut corina.


Curahan Hati Mick

Mick Schumacher. (AFP/Adreije Isakovic)

Putra mereka, Mick Schumacher, yang kini juga berkarier di dunia balap, turut membagikan kenangan dalam dokumenter tersebut.

"Sejak kecelakaan itu, momen-momen yang biasanya dimiliki seseorang bersama ayahnya menjadi jarang, atau bahkan hilang. Menurut saya, itu tidak adil," ujarnya seperti dikutip The Mirror.

"Saya yakin, jika ayah dan saya bisa berbicara sekarang, kami akan saling memahami dengan cara berbeda, karena kami berbicara dalam bahasa yang sama, bahasa motorsport. Kami pasti akan punya banyak hal untuk dibicarakan. Saya sering berpikir, 'Akan luar biasa jika itu bisa terjadi.' Saya rela menukar segalanya demi itu," tutur Mick.

 

Sumber: Express

Berita Terkait