PORADI Jalin Kerja Sama dengan Negara ASEAN: Jadikan Darts Olahraga Prestasi, Membentuk Federasi dan Gelar Turnamen pada 2026

PORADI berencana bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara untuk membentuk federasi dan menyelenggarakan turnamen darts tingkat ASEAN pada tahun 2026.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 15 November 2025, 16:00 WIB
Pemain darts Indonesia, Tirta Suparjo (merah), berkompetisi melawan Dartslive Official Player Phuay Wei (biru) dan Hedy Wong (putih), pemain Dartslive Support dari Singapura, dalam peluncuran Darts Station di F7 FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/11/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Persatuan Olahraga Darts Indonesia (PORADI) menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan darts sebagai cabang olahraga berprestasi. Mereka berupaya keras untuk menjadikan olahraga ini dikenal luas dan dihargai di tingkat nasional maupun internasional.

Hendy Lim, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PORADI, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan komunikasi dengan sejumlah negara di Asia Tenggara untuk membentuk federasi darts ASEAN. Ini adalah langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan kompetisi di kawasan tersebut.

Advertisement

Rencananya, PORADI juga akan mengadakan turnamen untuk tingkat Asia Tenggara, yang dijadwalkan berlangsung pada Juni atau Juli tahun depan. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak pemain dan penggemar darts di seluruh wilayah tersebut.

Perlu dicatat PORADI baru berdiri selama lebih dari satu tahun. Federasi yang mengatur olahraga darts di Indonesia ini didirikan pada 8 Agustus 2024 dan diumumkan secara resmi sepuluh hari kemudian, yaitu pada 18 Agustus 2024.

Meskipun masih terbilang baru, PORADI telah menunjukkan konsistensi dalam menjalankan fungsinya untuk menciptakan ekosistem olahraga darts yang sehat.

Mereka telah mengadakan kompetisi rutin yang diberi nama Darts National Competition (DNC), yang kini telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya.

"Dari setahun berdiri, saya rasa (PORADI) progresnya banyak meskipun masih jauh perjalanannya," kata Hendy Lim dalam konferensi pers peluncuran Darts Station di FX Sudirman, Senayan, Jakarta pada Sabtu (15/11/2025).

Pernyataan ini menunjukkan optimisme dan harapan untuk perkembangan lebih lanjut di masa depan.

Lebih lanjut, Hendy Lim menegaskan, "Olahraga darts ini disebut rekreasi, iya. Akan tetapi, kita juga mau ini menjadi olahraga prestasi. Kita punya visi supaya dengan makin banyak pemain, makin banyak yang bertanding, dan menghasilkan prestasi."

Ini menunjukkan komitmen PORADI untuk tidak hanya fokus pada aspek rekreasi, tetapi juga prestasi yang lebih tinggi.

Hendy Lim menambahkan, "Makanya kita gelar DNC rutin, ini sudah tahun ke dua dan akan berlanjut terus karena kita mau mengarah ke prestasi, bukan hanya rekreasi."

Dengan pernyataan ini, ia menekankan pentingnya kontinuitas dalam penyelenggaraan kompetisi untuk mencapai tujuan tersebut.

 
 

Kompetisi di Level Asia Tenggara

Pemain Dartslive, Hedy Wong dari Singapura, sedang bermain di Darts Station yang terletak di lantai F7 FX Sudirman, Senayan, Jakarta pada hari Sabtu (15/11/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Dalam upaya untuk merealisasikan komitmen menyelenggarakan kompetisi secara teratur dan mendorong perkembangan darts sebagai olahraga berprestasi, Hendy Lim mengungkapkan bahwa PORADI akan menjalin kerjasama dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

"Dalam waktu dekat, kita juga akan set up bersama teman-teman negara lain di Asia Tenggara untuk mendirikan federasi olahraga darts Asia Tenggara," ujarnya pada Sabtu (15/11/2025).

Lebih lanjut, ia menambahkan, "Rencananya bulan Juni atau Juli tahun depan, kita sudah akan langsung menyelenggarakan (ajang) darts Asia Tenggara. Teman-teman bisa lihat bahwa kita sangat serius mengembangkan di sini, dan ini bukan hanya mengarah ke rekreasi tetapi juga prestasi."

Pernyataan ini menunjukkan tekad yang kuat dari PORADI untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas olahraga darts di tingkat regional.


Masih di bawah tingkat pembinaan.

Ketua Dewan Pembina PORADI, Hendy Lim (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam acara peluncuran Darts Station di lantai F7 FX Sudirman, Senayan, Jakarta pada Sabtu (15/11/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Hendy Lim menyatakan bahwa PORADI, yang baru beroperasi selama lebih dari setahun, masih sangat tertinggal dalam pembinaan atlet darts muda.

Meskipun demikian, ia berharap dengan diadakannya kompetisi secara teratur, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi para atlet yang sudah ada saat ini.

Ia menegaskan, "Untuk skala internasional, sebenarnya PORADI (dalam hal) pembibitan itu kita masih ketinggalan. Jadi kalau sekarang ada pemain jago, bukan jasa PORADI."

Hendy Lim juga menambahkan, "PORADI saya rasa peranannya membuat kompetisi yang rutin, sehingga itu bisa mengasah keterampilan dan kemampuan pemain."

Ia mengingatkan bahwa untuk semua jenis olahraga, kunci utama agar tetap sehat adalah dengan memastikan kompetisi berlangsung secara teratur.


Jakarta memiliki Stasiun Darts.

Arena yang ada di Darts Station yang bertempat di lantai F7 FX Sudirman, Senayan, Jakarta (Bola.com/Abdul Aziz)

PT Mitra Media Integrasi (MIX Network) yang merupakan pemegang lisensi eksklusif Dartslive di Indonesia, baru-baru ini mengambil langkah untuk memperluas popularitas olahraga darts di tanah air dengan meluncurkan Darts Station.

Acara peresmian Darts Station berlangsung di lantai F7 FX Sudirman, Senayan, Jakarta pada Sabtu (15/11/2025) pagi.

Ketua Dewan Pembina PORADI, Hendy Lim, menyatakan bahwa kehadiran Darts Station di FX Sudirman merupakan langkah maju dalam perkembangan olahraga darts di Indonesia.

"Pendirian Darts Station ini juga menjadi sebuah milestone penting karena di Jakarta belum banyak tempat seperti ini," tuturnya dalam konferensi pers yang diadakan di lokasi yang sama.

Bagi pengunjung atau atlet darts yang ingin mencoba bermain di Darts Station, biaya yang diperlukan sangat terjangkau. CEO MIX Network, Bimo Setiawan, menjelaskan bahwa masyarakat hanya perlu membeli salah satu dari dua jenis kartu dengan harga Rp75.000 atau Rp120.000.

Dengan kartu seharga Rp75.000, pengunjung akan mendapatkan 10 permainan, di mana setiap permainan terdiri dari 8 ronde dengan 3 kali lemparan.

Dengan demikian, biaya Rp75.000 tersebut memungkinkan pengunjung untuk melempar hingga 240 kali di mesin Dartslive, memberikan pengalaman bermain yang menarik dan ekonomis.

Berita Terkait