Donald Trump Mendadak Cabut Tarif Impor untuk Daging Sapi, Teh Hijau, hingga Pisang

Donald Trump tiba-tiba menghapus tarif impor untuk daging sapi, teh hijau hingga pisang. Ada apa?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 November 2025, 20:20 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One dalam perjalanan menuju Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, Minggu, 19 Oktober 2025. (Foto AP/Mark Schiefelbein)

Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menerbitkan perintah eksekutif yang menghapus tarif timbal balik untuk sejumlah komoditas pertanian, mulai daging sapi, kopi, teh hijau, sampai pisang.

Kebijakan yang diumumkan secara tiba-tiba oleh Gedung Putih itu dirilis di tengah meningkatnya kejengkelan konsumen dan pelaku usaha atas melonjaknya harga-harga selama masa pemerintahan Trump.

Advertisement

Langkah tersebut sekaligus menjadi perubahan posisi presiden, yang selama ini menilai tarif sebagai instrumen penting untuk menjaga keamanan nasional dan melindungi pekerja di dalam negeri.

Dalam perintah itu disebutkan bahwa pembebasan tarif berlaku untuk produk-produk pertanian tertentu yang memasuki wilayah AS untuk konsumsi atau dikeluarkan dari gudang untuk di konsumsi mulai pukul 12:01 dini hari, Kamis waktu setempat.

Daftar produk yang diterbitkan pemerintah menunjukkan bahwa sejumlah komoditas pertanian kini tidak lagi terkena tarif 10 persen, baik secara umum maupun berdasarkan negara asalnya.


Bebas Tarif

Ilustrasi kopi. (Sumber: Pixabay)

Selain komoditas utama tersebut, pemerintah menghapus tarif impor untuk tomat, jeruk, nanas, jamur shiitake kering, kacang mete, dan kakao.

Dalam dokumen yang sama, Trump menjelaskan bahwa perubahan cakupan tarif global itu dilakukan setelah mempertimbangkan masukan para pejabat, perkembangan negosiasi dengan mitra dagang, serta kebutuhan dan kapasitas produksi domestik.

Kamar Dagang AS menyatakan dukungan terhadap langkah Pemerintahan Trump yang menghilangkan tarif pada kopi, pisang, daging sapi, dan produk impor lain yang dianggap sebagai kebutuhan pokok masyarakat.

Menurut kalangan pengusaha, kebijakan baru ini dapat menekan biaya hidup warga.

"Jutaan dolar yang dikumpulkan pemerintah federal dari tarif tambahan atas produk-produk ini telah menyebabkan kenaikan harga bagi pelaku usaha dan keluarga," demikian bunyi pernyataan tersebut.


Latar Belakang

Ilustrasi pisang. Credit: pexels.com/Jill

Awal April lalu, Trump meluncurkan paket tarif besar yang ia sebut sebagai "Hari Pembebasan", dengan menargetkan puluhan negara yang memiliki defisit perdagangan dengan AS.

Namun, kebijakan itu kemudian ditangguhkan 90 hari untuk memberi ruang bagi proses negosiasi.

Pada Agustus, pemerintah kembali memberlakukan tarif lebih tinggi secara terarah kepada negara-negara tertentu sebagai bagian dari dorongan memulihkan industri domestik, setelah mencapai kesepakatan bilateral dengan beberapa mitra utama, seperti Jepang dan Uni Eropa.

Dalam perjanjian dagang dengan Jepang, tarif timbal balik yang sebelumnya diberlakukan AS diturunkan dari 25 persen menjadi 15 persen.

Sebagai gantinya, Tokyo berkomitmen untuk meningkatkan investasi besar di Amerika Serikat dalam beberapa tahun ke depan.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait