MotoGP Mandalika Jadi Contoh, Kemenpora Perkuat Sport Industry dan Sport Tourism demi Bangun Ekosistem Olahraga Indonesia

Kemenpora ingin membangun era baru ekosistem olahraga nasional.

BolaCom | Muhammad Adi YaksaDiterbitkan 16 November 2025, 05:30 WIB
Logo baru Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). (Bola.com/Dok.Kemenpora).

Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) ingin membangun era baru ekosistem olahraga nasional sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Caranya adalah dengan menempatkan sport industry dan sport tourism sebagai sektor strategis untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Advertisement

Di era Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, kebijakan pengembangan olahraga tidak hanya diarahkan pada pencapaian prestasi, tetapi juga pada optimalisasi sport tourism dan sport industry sebagai sumber pemasukan negara serta ruang peningkatan kesejahteraan publik.

Langkah tersebut diwujudkan melalui kolaborasi antara Kemenpora dan berbagai pemangku kepentingan, yang bertujuan memperkuat kontribusi wisata olahraga dan industri olahraga terhadap peningkatan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi kreatif, pengembangan infrastruktur, dan diplomasi bangsa.

Penyelenggaraan kejuaraan olahraga berskala nasional hingga internasional dipastikan mendatangkan peserta dan penonton dari berbagai negara, yang membutuhkan akomodasi, transportasi, dan layanan pendukung, sehingga mendorong aktivitas UMKM dan menciptakan sirkulasi ekonomi yang signifikan.


Berkaca dari MotoGP Mandalika 2025

Pembalap Ducati, Marc Maruqez berkompetisi dalam sesi kualifikasi MotoGP Mandalika 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, NTB, Sabtu (4/10/2025). (AFP/Sonny Tumbaleka)

Contoh konkret penguatan sektor sport tourism terlihat melalui penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang memasuki tahun keempat, dengan rekor jumlah penonton mencapai 140.324 serta kolaborasi yang solid antar lembaga dalam pengelolaan event kelas dunia tersebut.

Perputaran uang mencapai Rp4,8 triliun pada MotoGP Mandalika 2025 menjadi indikator kuat bahwa sektor sport tourism mampu memberikan dampak ekonomi besar bagi masyarakat setempat apabila dikelola secara terarah dan masif.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengungkapkan bahwa MotoGP Mandalika 2025 tidak hanya menghadirkan ajang balap motor internasional, tetapi juga berfungsi sebagai platform penting untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia ke audiens global.

"Ini saya rasa momen yang bersejarah ya karena kita pecah telur, pecah rekor, 140 ribu pengunjung. Ini ada peningkatan 15 persen dari tahun sebelumnya. Kami lihat dari sisi bandara, hotel, pengunjung, dan UMKM, peningkatan tenaga kerja lokal ini luar biasa," tuturnya dinukil dari laman Kemenpora.

"Ajang ini juga membuktikan bahwa kekayaan budaya dan kearifan lokal Indonesia dapat terintegrasi dalam pengalaman olahraga global, memperkuat posisi Mandalika sebagai destinasi sportainment yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar," imbuhnya.

Tingkat hunian hotel di kawasan Mandalika mencapai 100 persen dan bahkan melebihi kapasitas tersedia selama rangkaian MotoGP, sehingga mendorong peningkatan permintaan perjalanan menuju Lombok.

Sebanyak 44 penerbangan tambahan dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kenaikan frekuensi penerbangan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa sport tourism memiliki peran signifikan dalam memperkuat pertumbuhan pariwisata dan ekonomi daerah, khususnya di NTB.


Pengembangan

Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019, Triawan Munaf, merespons positif langkah Kemenpora yang menempatkan sport industry dan sport tourism sebagai kekuatan ekonomi baru.

"Di era saat ini, sport tourism bukan hanya menyajikan atraksi atau tontonan bagi para penikmat olahraga, tetapi juga berpotensi menghadirkan daya tarik wisata baru yang menonjolkan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal. Juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat dan membawa pemasukan bagi negara," ujarnya dinukil dari laman Kemenpora.

"Bayangkan bagaimana tanggapan dunia ketika kita berhasil menjadi tuan rumah dari sebuah ajang olahraga internasional. Sorotan mata dunia akan tertuju pada kebesaran negara kita. Semua wisatawan dari berbagai penjuru dunia ingin datang dan merasakan keramahan negara kita. Di situ pula lapangan pekerjaan terbuka dan sektor ekonomi kreatif berkembang. Kuncinya adalah kolaborasi, inovasi dan profesionalisme dalam mengelola potensi wisata olahraga yang kita miliki."

"Pengembangan sport industry juga layak mendapatkan perhatian dan menjadi fokus utama negara kita, karena ini akan menumbuhkan sektor manufaktur perlengkapan olahraga, manajemen event, media dan berbagai jenis usaha berbasis kreativitas yang membuat ekosistem olahraga akan berjalan berkelanjutan," jelasnya.

Tag Terkait

Berita Terkait