Bola.com, Jakarta - Ribuan warga memenuhi pusat Kota Meksiko pada Sabtu (15-11-2025) dalam unjuk rasa besar menentang meningkatnya kejahatan, korupsi, dan maraknya impunitas.
Aksi ini dipelopori oleh kelompok Generasi Z, tetapi dukungan kuat juga datang dari kalangan lansia yang sebagian besar berafiliasi dengan partai-partai oposisi.
Para demonstran muda menilai berbagai persoalan struktural, dari korupsi hingga ketidakadilan dalam kasus kekerasan, tak kunjung mendapat penanganan memadai dari pemerintah.
Sentimen itu satu di antaranya disuarakan Andres Massa, konsultan bisnis berusia 29 tahun, yang membawa bendera bergambar tengkorak bajak laut, simbol internasional yang kerap digunakan dalam aksi Gen Z.
"Kami membutuhkan lebih banyak keamanan," ujarnya, seperti dilaporkan Associated Press.
Negara Sedang Sekarat
Arizbeth Garcia, dokter berusia 43 tahun yang turut turun ke jalan, mengaku merasa perlu menyampaikan tuntutan agar pemerintah menambah anggaran kesehatan publik dan memperbaiki situasi keamanan nasional.
"Para dokter juga terekspos pada ketidakamanan yang mencengkeram negara, di mana Anda bisa dibunuh dan tidak ada tindak lanjut apa pun," tutur Garcia.
Keragaman peserta terlihat jelas dalam barisan massa, termasuk kelompok pendukung Carlos Manzo, Wali Kota Michoacan yang baru saja tewas dibunuh. Para simpatisannya mengenakan topi jerami, atribut yang menjadi ciri gerakan politik Manzo.
Satu di antaranya, Rosa Maria Avila, agen properti berusia 65 tahun dari Patzcuaro, menyampaikan keprihatinannya.
"Negara sedang sekarat," ucapnya.
Ia menilai Manzo dibunuh karena keberaniannya.
"Ia dibunuh karena ia adalah seorang pria yang mengirim petugas ke pegunungan untuk melawan para penjahat. Ia punya keberanian untuk menghadapi mereka," kata Avila.
Presiden Menuding Keterlibatan Sayap Kanan
Di tengah gelombang protes tersebut, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, tetap mengantongi dukungan publik yang cukup besar, meski sejumlah tokoh ternama belakangan menjadi korban pembunuhan.
Menjelang demonstrasi akhir pekan itu, Sheinbaum menuding kelompok-kelompok politik sayap kanan berupaya menyusup ke dalam gerakan Gen Z.
Ia juga mengeklaim adanya penggunaan bot di media sosial untuk mendongkrak seruan agar lebih banyak warga ikut turun ke jalan.
Pada saat yang sama, beberapa influencer Gen Z menyatakan bahwa mereka tidak mendukung aksi yang direncanakan pada hari Sabtu tersebut.
Sebaliknya, sejumlah tokoh senior seperti mantan Presiden Vicente Fox dan taipan Ricardo Salinas Pliego menyampaikan dukungan terbuka untuk gerakan protes ini.
Gelombang Gerakan Gen Z di Berbagai Negara
Aksi yang digerakkan Gen Z bukan hanya fenomena di Meksiko. Sepanjang tahun ini, kelompok yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an makin sering memimpin demonstrasi di banyak negara untuk menyuarakan isu ketidaksetaraan, ancaman terhadap demokrasi, hingga praktik korupsi.
Satu di antara aksi terbesar berlangsung di Nepal pada September lalu, setelah pemerintah setempat memberlakukan larangan penggunaan media sosial.
Kebijakan itu memicu gelombang protes yang berujung pada pengunduran diri perdana menteri negara tersebut.
Peristiwa di Nepal menjadi contoh bagaimana gerakan Gen Z dapat menekan perubahan politik, sekaligus memperlihatkan daya pengaruh kelompok ini dalam dinamika sosial global.
Sumber: merdeka.com