Bola.com, Jakarta Kiper sekaligus kapten timnas Italia, Gianluigi Donnarumma, meminta seluruh elemen tim dan para pendukung untuk tetap bersatu setelah Azzurri menelan kekalahan telak 1-4 dari Norwegia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil itu memaksa Italia menjalani langkah berat melalui babak playoff demi menjaga peluang lolos ke putaran final.
Donnarumma tak menyembunyikan kekecewaannya atas performa tim pada pertandingan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya memahami rasa frustrasi yang dirasakan publik.
“Saya sedih dan getir, sebagaimana mestinya. Kami memohon maaf atas kejadian malam ini; begitu banyak dari mereka hadir dan mereka membuat kami merasakan kehangatan mereka,” ujar Donnarumma.
Butuh Dukungan Suporter di Maret
Sang kapten menegaskan bahwa dukungan para tifosi akan menjadi elemen penting ketika Italia menghadapi dua pertandingan playoff pada bulan Maret mendatang.
“Yang bisa saya katakan adalah kami membutuhkan mereka di bulan Maret dan kita semua harus bersatu. Pertandingan itu terlalu penting bagi kami,” lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pelatih Rino Gattuso menyampaikan pesan serupa di ruang ganti, terutama mengenai perlunya peningkatan kualitas dan konsistensi tim.
“Kami perlu meningkatkan diri; antara babak pertama dan kedua, itu seperti dua pertandingan berbeda, dan kami tidak bisa lagi membiarkan itu terjadi,” tegas Donnarumma.
Segera Bangkit dan Pulihkan Kepercayaan Diri
Donnarumma, yang kini memperkuat Manchester City, juga menekankan bahwa Italia tak punya waktu untuk larut dalam kekecewaan. Fokus tim harus segera beralih untuk menatap dua laga krusial yang akan menentukan nasib mereka di ajang terbesar sepak bola dunia.
“Ini kekalahan yang menyakitkan, tetapi kami harus segera bangkit. Kami punya dua pertandingan penting di bulan Maret yang mempertaruhkan banyak hal. Kami perlu memulihkan kepercayaan diri, memulai lagi, dan saya yakin dengan pelatih kami, kami akan melakukannya dengan gemilang,” ujarnya.
Dengan tekanan besar dan peluang yang semakin mengecil, Italia kini berada di titik kritis dalam usaha mempertahankan tradisi tampil di Piala Dunia.
Sumber: Football Italia