Mulai 2026, Batas Pengajuan KUR Dihapus, Bunga Tetap Flat 6 Persen

Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa mulai 2026, bunga KUR flat 6% tanpa batasan pengajuan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 November 2025, 08:20 WIB
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Juni 2025 telah mencapai Rp131,84 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah memastikan kebijakan baru Kredit Usaha Rakyat (KUR) mulai berlaku tahun depan.

Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan bahwa fasilitas pembiayaan tersebut tidak lagi dibatasi jumlah pengajuannya. Bunga pinjaman pun dipatok tetap di angka 6 persen.

Advertisement

Selama ini, debitur sektor produksi hanya dapat mengakses KUR maksimal empat kali, sementara pelaku usaha di sektor perdagangan dibatasi dua kali.

"Sekarang sudah dibuka. Jadi, bisa beberapa kali, repetisinya bisa beberapa kali sampai UMKM-nya betul-betul kuat dan siap untuk lepas," kata Maman selepas rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17-11-2025).

Dalam kebijakan terbaru tersebut, pemerintah juga menyamaratakan besaran bunga untuk setiap pengambilan.

Jika sebelumnya bunga naik bertahap, 6 persen untuk pengajuan pertama, 7 persen untuk pengajuan kedua, 8 persen pada pengajuan ketiga, dan 9 persen di pengajuan keempat, maka mulai 2026 bunga KUR ditetapkan sama untuk seluruh pengajuan.

"Jadi, nanti mau yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, semua flat 6 persen," ujar Maman.


Penyaluran KUR Sudah Capai Rp238 Triliun

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan di Jakarta, Senin (16/12/2024). (Foto: Istimewa)

Maman menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto kepada Komite Pembiayaan UMKM melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Kami yang ada duduk di anggota Komite Pembiayaan UMKM, kami ingin memberikan afirmatif dan stimulus pergerakan ekonomi. Mulai awal Januari 2026,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Maman melaporkan realisasi penyaluran KUR hingga pertengahan November 2025 telah mencapai Rp238 triliun. =

Berdasarkan data Kementerian UMKM per 15 November 2025 yang dikirimkan kepada Liputan6.com, angka tersebut meningkat sekitar Rp10 triliun dibandingkan posisi awal November yang berada di Rp228 triliun.

"Dari target yang sudah ditentukan Rp286 triliun, Alhamdulillah sudah tersalurkan sebesar Rp238 triliun. Jadi sekitar 83 persen dari target yang ditugaskan kepada saya," ungkap Maman.


60 Persen Anggaran Disalurkan ke Sektor Produksi

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM), hingga 21 April 2025, mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menyentuh angka Rp76,49 triliun setara dengan 25,49 persen dari target nasional tahun 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia juga menyampaikan bahwa realisasi debitur baru mencapai sekitar 96 persen atau setara 2,25 juta debitur, dari target 2,34 juta debitur baru.

Untuk kategori debitur graduasi, yakni pelaku usaha yang naik kelas dari mikro ke kecil, penyalurannya bahkan melampaui target. Menurut Maman, realisasi mencapai 112 persen atau sekitar 1,3 juta debitur dari target 1,2 juta debitur.

Pencapaian ini disebut menjadi bukti bahwa program KUR terus memberi dampak besar terhadap pertumbuhan dan perbaikan kapasitas UMKM.

Kementerian UMKM juga menargetkan porsi penyaluran KUR tahun 2025, yang dipatok sebesar Rp286 triliun, lebih banyak mengalir ke sektor produksi.

Untuk kali pertama sejak program KUR bergulir, porsi penyaluran ke sektor tersebut berhasil menembus angka 60 persen.

"Nah, ini yang pertama kali sepanjang sejarah program KUR berdiri, baru sekarang terealisasi, yaitu di angka 60,7 persen. Ini kan dari tahun 2020-2024 enggak pernah sampai di 60 persen," ujar Maman.

Ia menambahkan, pencapaian tersebut masih berpotensi meningkat menjelang akhir tahun.

"Alhamdulillah di 2025 kita 60,7 persen. Insyaallah di Desember akhir kita akan naik lagi di 61 persen," ucapnya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait