Bola.com, Jakarta - Timnas Singapura mencatatkan tonggak sejarah besar setelah memastikan tiket ke putaran final Piala Asia 2027 di Arab Saudi. Keberhasilan ini terasa semakin spesial karena The Lions lolos bukan sebagai tuan rumah maupun lewat undangan, melainkan benar-benar melalui jalur kualifikasi. Sebuah pencapaian yang sudah mereka nanti selama 41 tahun lamanya.
Singapura memastikan kelolosannya setelah meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Hong Kong pada matchday kelima Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. Hasil tersebut membuat mereka mengoleksi 11 poin dari lima pertandingan, sebuah torehan yang tidak mungkin terkejar lagi meski kompetisi grup masih menyisakan satu laga.
Momentum ini sekaligus mengakhiri perjalanan panjang dan penuh pasang surut sepak bola Singapura di level Asia. Setelah menjadi peserta putaran final Piala Asia 1984 sebagai tuan rumah, The Lions tidak pernah berhasil menembus putaran final lagi melalui proses kualifikasi. Kini, generasi terbaru berhasil menuliskan babak baru dalam sejarah mereka.
Kemenangan atas Hong Kong juga mengonfirmasi bahwa kebangkitan sepak bola Singapura bukan sekadar momen singkat. Mereka tampil lebih matang, lebih disiplin, dan menunjukkan karakter yang konsisten sepanjang fase kualifikasi. Kunci inilah yang membuat mereka sukses bersaing dengan Hong Kong, Bangladesh, dan India di Grup C.
Hasil tersebut sekaligus menempatkan Singapura kembali ke panggung sepak bola Asia. Dengan satu laga tersisa melawan Bangladesh pada Maret 2026, The Lions sudah bisa bernapas lega dan mulai fokus menyiapkan skuat terbaik untuk tampil di Piala Asia 2027.
Dramatis di Hong Kong, The Lions Balikkan Keadaan
Laga hidup-mati melawan Hong Kong di Stadion Kai Tak, Kowloon, Selasa (18/11/2025) malam WIB, menjadi titik balik perjalanan Singapura. Pada babak pertama, mereka tertinggal lebih dulu setelah Matt Orr mencetak gol pada menit ke-15. Situasi itu membuat tekanan semakin besar karena Singapura butuh kemenangan untuk mengamankan tiket ke putaran final.
Namun tim asuhan pelatih asal Jepang, Tsutomu Ogura, menunjukkan daya tahan mental luar biasa. Mereka bangkit secara agresif di babak kedua. Tepat pada menit ke-64, Shawal Anuar mencetak gol penyama kedudukan yang kembali menghidupkan asa The Lions.
Empat menit berselang, keajaiban terjadi. Ikhsan Fandi, striker andalan Singapura, memanfaatkan peluang dengan sangat baik dan mencetak gol yang membalikkan keadaan menjadi 2-1. Gol tersebut menjadi penentu yang mengunci kemenangan serta memastikan Singapura mengamankan tiket ke putaran final.
Kemenangan ini terasa makin istimewa jika melihat sejarah mereka. Satu-satunya penampilan Singapura di Piala Asia sebelumnya terjadi pada 1984, itu pun karena berstatus tuan rumah. Kini, perjalanan mereka di jalur kualifikasi membuktikan kualitas yang jauh lebih matang.
Konsistensi Jadi Senjata Utama
Di balik keberhasilan besar ini, faktor konsistensi menjadi senjata utama Singapura. Sepanjang lima pertandingan di Grup C, mereka berhasil mengumpulkan 11 poin, torehan yang memperlihatkan kestabilan performa mereka. Singapura juga unggul dalam hitungan head-to-head, menjadikan posisi mereka tidak mungkin tergeser dari dua teratas.
Meski masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Bangladesh pada 31 Maret 2026, Singapura sudah memastikan diri lolos ke putaran final. Kini, mereka memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan matang menuju turnamen akbar di Arab Saudi.
Perjalanan panjang ini menandai transformasi Singapura sebagai salah satu tim yang mulai menemukan identitasnya di level Asia. Dengan fondasi taktik yang jelas dan regenerasi pemain yang berjalan baik, The Lions layak mendapatkan sorotan lebih besar menjelang Piala Asia 2027.