Bola.com, Jakarta - Kiper veteran Timnas Skotlandia, Craig Gordon, mengatakan lolos ke Piala Dunia pertamanya di usia 42 tahun sepadan dengan seluruh perjalanan berat yang ia alami sepanjang karier.
Ia bahkan mengungkap bahwa Steve Clarke sempat membujuknya agar tidak pensiun pada musim panas lalu.
Penjaga gawang Hearts itu telah berkali-kali menghadapi cedera serius dalam dua dekade terakhir. Di akhir musim lalu, ia sempat mempertimbangkan gantung sarung tangan sebelum akhirnya setuju memperpanjang kontrak satu tahun.
Kendati belum tampil sekalipun bersama Hearts musim ini, Gordon, yang melakoni debut untuk Skotlandia pada 2004 dan akan berusia 43 tahun saat putaran final dimulai tahun depan, dipercaya kembali menjaga gawang dalam dua laga penutup kualifikasi yang penuh drama melawan Yunani dan Denmark.
"Ini sangat emosional," ujar Gordon kepada BBC Scotland selepas kemenangan 4-2 atas Denmark yang memastikan Skotlandia kembali ke panggung dunia untuk pertama kalinya sejak 1998, Rabu (19-11-2025) dini hari WIB.
"Sudah sangat lama saya menunggu ini, lebih dari 20 tahun berada di kamp ini, berusaha lolos, melalui banyak kegagalan, banyak malam buruk. Tapi, saya rasa saya tidak akan pernah mengalami momen seindah ini lagi," lanjutnya.
Kesempatan Berharga
Gordon menegaskan betapa berharganya kesempatan tersebut.
"Luar biasa bisa menjadi bagian dari itu. Saya butuh waktu untuk benar-benar mencerna semuanya sebelum memikirkan langkah berikutnya. Saya hampir pensiun pada musim panas," ungkapnya.
"Steve Clarke yang meminta saya bertahan satu tahun lagi, katanya dia mungkin membutuhkan saya. Saya bisa saja menyerah. Tapi, satu momen malam ini membayar semuanya, seluruh kekecewaan, kerja keras, dan tahun-tahun panjang saya mencoba," tutur eks kiper Celtic tersebut.
"Entah sudah 700 atau 800 pertandingan saya jalani, tapi semuanya terbayar hanya untuk satu momen itu," katanya.
Gol-Gol Berkualitas
Pada laga melawan Denmark, Scott McTominay membuka skor melalui tendangan salto spektakuler di awal pertandingan. Kieran Tierney kemudian mencetak gol indah dari luar kotak penalti pada masa tambahan waktu untuk membawa Skotlandia unggul 3-2.
Kenny McLean memastikan kemenangan bersejarah itu lewat tembakan lob dari garis tengah lapangan yang melewati Kasper Schmeichel pada detik terakhir pertandingan.
Pelatih Steve Clarke memuji kualitas gol-gol timnya.
"Scott McTominay mencetak tendangan salto terbaik yang pernah saya lihat, dan itu mungkin bukan gol terbaik malam ini!" ujarnya kepada BBC Scotland.
"Pertandingannya penuh emosi, naik turun. Ada saat-saat ketika Anda mencari solusi dan memikirkan perubahan apa yang harus dilakukan. Saya tahu pada titik tertentu kami harus bermain dengan dua penyerang."
"Saya merasa Denmark sedikit mendominasi kami. Saat itu tampaknya waktu yang tepat untuk melakukan perubahan. Mau mereka bermain dengan 10 atau 11 pemain, kami tetap akan melakukannya," ucapnya.
Pujian Khusus
Clarke juga menjelaskan perannya dalam mempersiapkan Tierney.
"Saya bicara dengan Kieran sebelum laga pertama. Dia pemain penting bagi saya, salah satu orang kepercayaan saya. Dan saya punya banyak pemain seperti dia. 14 pemain tampil di pertandingan playoff," ujarnya.
"Saya bilang, 'Aaron Hickey tidak bisa bermain dua laga beruntun. Saya bisa melihat kamu masuk sebagai bek kanan dan tampil bagus untuk kami.'"
"Saya tidak membayangkan gol seperti itu… tapi, ketika bola mengarah ke kaki kirinya, saya tahu dia akan mencetak gol," kata Clarke.
Tentang gol McLean, Clarke mengaku sempat kebingungan.
"Saat Kenny menendang, saya berpikir 'apa yang kamu lakukan?!' tapi, ketika saya melihat bola melayang, saya langsung tahu 'itu akan masuk!'
Sumber: ESPN